Kamis 18 Jan 2024 15:23 WIB

AIPI: Tiga Sektor Perlu Perhatian untuk Akselerasi Transisi Energi

Tiga sektor itu yakni transportasi industri, dan pembangkit listrik, dan bangunan.

Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan luas 200 hektare yang dibangun di atas Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat
Foto: Dok. PLN
Ilustrasi Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan luas 200 hektare yang dibangun di atas Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Daniel Murdiyarso, menyebut ada tiga sektor, yakni transportasi industri, dan pembangkit listrik, dan bangunan, yang harus mendapatkan perhatian khusus untuk bisa mengakselerasi transisi energi.

"Ketiga sektor ini perlu mendapat perhatian yang cermat, khususnya di Indonesia yang pembangkitan listriknya sebagian besar berbasis batu bara," katanya dalam diskusi KIPD AIPI bertajuk "Perubahan Iklim dan Transisi Energi Berkeadilan" di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Baca Juga

Daniel menuturkan industri atau pembangkitan tenaga listrik di Indonesia paling besar dibangkitkan dengan bahan baku berbasis fosil, yakni batu bara.

Di sisi lain, transportasi di Indonesia juga masih didominasi oleh kendaraan berbasis fosil. Begitu pula di sektor bangunan, yang mana banyak bangunan tidak ramah lingkungan karena masih harus menggunakan pendingin ruangan (air conditioner/ AC).