REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri dalam rapat terbatas untuk membahas persiapan pasokan pangan menjelang lebaran dan Idul Fitri 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, evaluasi stok pangan tersebut terutama pada komoditas beras, ayam, dan juga telur.
"Kita mengevaluasi persiapan untuk menghadapi lebaran nanti, pangan terutama beras, kemudian ayam, telur. Oleh karena itu tadi dibahas persediaan stok beras, kemudian persediaan stok jagung karena itu bahan pakan untuk ayam petelur dan ayam potong," jelas Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Selain itu, rapat terbatas ini juga membahas persiapan operasi pasar, termasuk beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Menurut Mendag, pemerintah memutuskan untuk mempercepat impor beras yang sudah diputuskan tahun lalu, yakni sebanyak 600 ribu ton.
"Tadi diputuskan mempercepat yang beras sudah diputuskan tahun lalu tapi didelay pelaksanaannya pada tahun 2024 yaitu 600 ribu ton beras, juga yang baru kami di Kemendag udah semua dikasih, hanya memang perlu waktu untuk di pelabuhan itu bongkar muatnya. Selain 600 ribu kan ada 2 juta ton itu," ungkap dia.
Untuk komoditas daging, Zulhas pun memastikan pasokannya masih aman. "Tahun lalu jutaan ton impornya, tapi yang terlaksana kalau gak salah cuma 200 ribu. Tapi kalau daging stoknya berlebih," kata Zulhas.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, Presiden menginstruksikan jajarannya untuk menjaga harga beras di tingkat petani menjelang panen raya. Selain itu, Jokowi juga ingin memastikan stok beras nasional masih cukup saat puncak kebutuhannya nanti.
Arief menjelaskan panen beras pada Januari mencapai sekitar satu juta ton. Jumlah ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan beras nasional yang sebanyak 2,5-2,6 juta ton per bulan. Menurut Arief, kekurangan jumlah beras ini disebabkan karena dampak El Nino.
"Dua bulan itu akibatnya El Nino ini, Januari Februari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover dengan yang carry over 2023 dan importasi yang masuk di 2024," ujarnya.
Impor beras telah dilakukan dari sejumlah negara, seperti Vietnam dan Thailand. Selain itu, Bapanas juga akan menindaklanjuti rencana impor beras dari China dan Thailand.
"Jadi tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya udah harus masuk," ujarnya.