REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Kamis (18/1/2024). Pertemuan ini untuk memperkuat kerja sama yang sebelumnya telah dibicarakan terkait dunia digital yang kian dekat dengan masyarakat.
Gus Yahya mengungkapkan kerja sama ini untuk menjalankan sejumlah agenda yang telah dirancang, antara lain edukasi digital terhadap masyarakat. Kemudian, termasuk edukasi untuk ekonomi digital yang melibatkan UMKM.
"PBNU akan ikut membantu menggalang partisipasi masyarakat, khususnya warga NU," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya menambahkan beberapa kerja sama lainnya adalah beasiswa pendidikan digital. Selain ada juga kerja sama degree dan non degree. Menurut Gus Yahya, banyak peminat dari warga NU untuk menempuh pendidikan tersebut.
PBNU merasa perlu untuk mengelola sekaligus memberikan wadah bagi puluhan juta warganya. Gus Yahya mengklaim, menurut beberapa survei, orang yang mengaku NU sebesar 56 persen dari penduduk Indonesia.
Gus Yahya mengatakan PBNU menargetkan menyelesaikan semua fondasinya tahun ini. Pada 2025, semua urusan organisasi diharapkan melalui managemen digital. Ia berterima kasih kepada Kemenkominfo yang bersedia bekerja sama dengan PBNU.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan Kemenkominfo siap memberikan dukungan kepada PBNU terkait dunia digital. Budi meyakini PBNU adalah lembaga yang penuh tanggung jawab dalam kerja sama.
"Ini bagian dari ikhtiar kita mewujudkan Indonesia digital," kata Budi.
Budi mengungkapkan tantangan ke depan sangat komplek. Oleh karena itu persiapan menghadapi itu semua harus dilakukan sejak sekarang. Sebagai ormas terbesar di Indonesia, kata Budi, Kemenkominfo ingin membantu warga Nahdliyin tidak gagap digital.
Menurut Budi, warga Nahdliyin harus bisa menguasai teknologi digital. Harapannya dunia digital dapat menyejahterakan mereka dan bisa lebih produktif.