Kamis 18 Jan 2024 19:38 WIB

BRI Bayarkan Dividen Interim Rp 12,7 Triliun, Negara Kantongi Rp 6,8 Triliun 

BRI mampu menjaga likuiditas secara memadai serta permodalan yang cukup.

Red: Gita Amanda
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan pembagian Dividen Interim ini menjadi komitmen BRI dalam menciptakan value, baik economic value maupun social value utamanya bagi para shareholders.
Foto: BRI
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan pembagian Dividen Interim ini menjadi komitmen BRI dalam menciptakan value, baik economic value maupun social value utamanya bagi para shareholders.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar baik bagi para pemegang saham BBRI mengawali tahun 2024. Pasalnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah membayarkan dividen interim pada Kamis 18 Januari 2024. 

Sebelumnya melalui Keterbukaan Informasi yang diterbitkan perseroan pada Selasa (19/12/2023), BRI akan membagikan dividen senilai Rp 12,7 triliun atau sebesar Rp 84 per lembar saham akan dibayarkan yang mana sebesar Rp 6,8 triliun disetorkan kepada pemerintah dan Rp 5,9 triliun akan dibagikan kepada publik.

Baca Juga

Keputusan BRI dalam membagikan dividen interim tersebut tak lepas dari kinerja cemerlang perseroan hingga akhir Kuartal III 2023. Hingga akhir September, BRI mampu menjaga profitabilitas yang berkelanjutan serta pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid dibarengi dengan kualitas asset yang terjaga dengan baik. Di sisi lain, BRI juga mampu menjaga likuiditas secara memadai serta permodalan yang cukup.

Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp 44,21 triliun atau tumbuh 12,47 persen yoy.