REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan persiapan stok pangan nasional mencukupi untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Lebaran 2024, pada Maret hingga April mendatang.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2024), dibahas antara lain persiapan stok pangan pokok terutama beras serta ayam dan telur.
“Kemudian dibahas juga persediaan stok jagung karena itu adalah bahan pakan untuk ayam petelur dan ayam potong sehingga stok jagung berkaitan dengan harga ayam dan telur,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai mengikuti ratas tersebut.
Zulhas menyebut dalam rapat tersebut pemerintah memutuskan untuk mempercepat importasi beras sebanyak 600 ribu ton yang merupakan sisa dari penugasan impor tahun lalu, selain penugasan impor sebanyak 2 juta ton beras untuk 2024.
Pemerintah juga melakukan persiapan untuk operasi pasar, terutama untuk pengawasan distribusi beras kategori stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Walaupun Idul Fitri masih lama tetapi persiapannya dari jauh hari sudah mulai dibahas,” tutur Zulhas.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan stok beras nasional yang mencapai 4 juta ton pada awal 2024 relatif mencukupi untuk menghadapi Lebaran.
“Nah ini sebenarnya relatif cukup dalam rangka menghadapi sampai Lebaran karena ditambah dengan awal tahun atau di bulan Januari pun ada beberapa daerah yang akan panen kemudian diikuti Februari, Maret,” kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, pekan lalu.
Ketut menuturkan dari total stok beras sebanyak 4 juta ton tersebut, Bapanas melalui Bulog menguasai stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,3 juta ton. Cadangan beras itu merupakan carry over dari tahun 2023 dan jumlahnya melebihi target yang ditetapkan pemerintah yakni 1,2 juta ton.
Ia menegaskan stok CBP sebanyak 1,3 juta ton tersebut secara prinsip mampu menjadi bantalan sebelum panen raya yang diperkirakan terjadi pada April mendatang. Hal itu lantaran, pasokan CBP akan ditambah menjadi 3 juta ton sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
Penambahan stok beras guna menjaga stabilisasi harga dan pasokan dilakukan Bapanas dengan menyerap hasil panen petani dalam negeri di sejumlah daerah yang sudah mulai melakukan panen awal pada Januari hingga Maret mendatang, ditambah dengan penugasan impor beras dari India dan Thailand dengan total 3 juta ton yang ditargetkan setengahnya dapat tiba di Tanah Air sebelum April.