REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penipuan yang mengatasnamakan platform agen perjalanan daring Traveloka masih terjadi meskipun telah ramai terungkap sejak tahun lalu. Belum lama ini, pengguna X (dahulu bernama Twitter) dengan nama akun @yamuhaep*** mengungkapkan pengalamannya menjadi korban penipuan yang sama.
Dia pun memberikan peringatan kepada pengguna lain untuk berhati-hati. Seperti apa modus penipuannya?
"Jadi awalnya aku dimasukin grup gitu di Telegram, aku iseng ikutin misinya dan di chat sama adminnya," tulis akun @yamuhaep***, dikutip dari cicitannya di X, Kamis (18/1/2024).
Melalui grup tersebut, korban diajak untuk mengikuti serangkaian misi dengan imbalan transfer uang. Pada awalnya, misi-misi tersebut berjalan lancar dan uang benar-benar ditransfer oleh admin.
Namun, pada tantangan berikutnya, situasi berubah. Awalnya, korban memilih salah satu paket yang ditawarkan dan diarahkan ke seorang mentor.
Tiba-tiba, korban dituduh melakukan kesalahan tugas meskipun telah mengikuti instruksi. Selanjutnya, korban diminta mentransfer dana sebesar Rp 20 juta dan diarahkan ke admin untuk klaim insentifnya agar tak keluar uang dari kocek pribadi.