REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan mengatakan mereka menggelar serangan udara ke milisi separatis di Iran. Langkah terbaru yang memicu ketegangan setelah rudal dan drone Iran menghantam Provinsi Balochistan di perbatasan.
Dilansir laman Reuters, berikut beberapa fakta kelompok yang Pakistan incar dan provinsi yang menjadi pusat ketegangan tersebut:
1. Baloch Liberation Front
Baloch Liberation Front (BLF) merupakan kelompok separatis yang ingin memisahkan Provinsi Balochistan dengan Pakistan. Kelompok ini yang Pakistan incar di Iran.
Milisi etnis Baloch suda berperang melawan pemerintah Pakistan selama beberapa dekade. BLF mengatakan pemerintah pusat mengeksploitasi provinsi kaya sumber daya mineral dan gas secara tidak adil. Balochistan merupakan wilayah perbatasan Pakistan dengan Afghanistan dan Iran.
2. BLF Incar proyek strategis Pakistan
BLF salah satu pemberontak yang mengincar proyek-proyek gas, infrastruktur dan pos keamanan di sana. Tapi kini mulai meluncurkan serangan ke daerah lain di Pakistan.
Mereka juga menyerang proyek-proyek Cina dan beberapa kali membunuh pegawai Cina. Meski Pakistan sudah memastikan sudah melakukan semua yang mereka bisa untuk melindungi proyek-proyek Cina.
3. Balochistan pusat bisnis miliaran dolar
Sebagian besar area Provinsi Balochistan yang dihuni sekitar 15 juta orang adalah gurun dan pegunungan yang kaya sumber daya alam belum dimanfaatkan. Provinsi terluas di Pakistan itu paling sedikit populasinya.
Berbatasan dengan Provinsi Sistan-Baluchestan di Iran dimana Pakistan menggelar serangan terbaru.
Beberapa pekan terakhir ratusan pengunjuk rasa etnis Baloch yang sebagian besar perempuan, turun ke jalan Ibu Kota Islamabad. Menuduh pemerintah pusat menggunakan kekerasan di provinsi tersebut termasuk penghilangan paksa dan pembunuhan ekstrayudisial.
Balochistan merupakan lokasi utama dalam Koridor Ekonomi China Pakistan (CPEC) yang bernilai miliaran dolar AS, yang merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road (BOR) Presiden Xi Jinping.
Cina melaksanakan proyek-proyek pertambangan dan membangun bandara internasional dan pelabuhan di kota pesisir selatan provinsi ini, Gwadar.
Perusahaan tambang Kanada, Barrick Gold memiliki 50 persen saham di tambang Reko Diq di distrik Chagai di provinsi ini, dan sisanya dimiliki pemerintah Pakistan dan provinsi. Barrick menganggap tambang ini sebagai salah satu lokasi tambang tembaga dan emas yang belum dikembangkan di dunia. Lintar Satria/Reuters