REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dalam durasi waktu yang lama, telah menyebabkan bencana longsor di sejumlah daerah di Kabupaten Kuningan. Masyarakat pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan.
Berdasarkan informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, bencana alam berupa longsor terjadi di lima titik yang tersebar di tiga desa pada Selasa-Rabu (16-17/1/2024).
Adapun ketiga desa itu, yakni Desa Cipedes, Desa Gunungmanik dan Desa Pinara. Ketiga desa itu terletak di Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan.
"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian longsor tersebut," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Kamis (18/1/2024).
Meski demikian, longsor menyebabkan akses jalan penghubung Desa Pinara-Desa Ciniru jadi terhambat. Upaya pembersihan material longsor pun membutuhkanw aktu berjam-jam hingga akhirnya jalan tersebut bisa kembali dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Selain itu, longsor di Desa Gunungmanik, tepatnya di Dusun Ciraharja, menyebabkan sebuah rumah milik warga mengalami kerusakan ringan.
Sedangkan di Desa Cipedes, tepatnya di Dusun Karangbaru, longsor terjadi di tiga titik dan menyebabkan dua rumah warga rusak ringan dan satu titik jalan juga terdampak material longsor.
"Bencana longsor diawali dengan hujan intensitas sedang hingga lebat selama berjam-jam,’’ kata Indra.
Untuk itu, Indra meminta kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Apalagi, saat ini curah hujan semakin meningkat.