Jumat 19 Jan 2024 11:03 WIB

William Wijaya Gerakkan Konser Amal Bertajuk 'Tchaikovsky & Rachmaninoff'

Ia mengantarkan era baru ‘dekolonisasi’ musik klasik di Indonesia.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Konser amal bertajuk Tchaikovsky and Rachmaninoff.
Foto: Dok. Tch
Konser amal bertajuk Tchaikovsky and Rachmaninoff.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali tahun 2024, konser amal bertajuk Tchaikovsky and Rachmaninoff yang diselenggarakan The Bright Knight Foundation sebagai program ketiganya dalam Charity Concert Series untuk membantu mengumpulkan dana dan memfasilitasi panti asuhan di seluruh Indonesia,telah membawa era baru musik klasik.

Konser yang disponsori oleh Bintang Pasifik Teknik dan Purnomo Yusgiantoro Foundation ini digelar di Balai Resital Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang menjadi pusat simbol seni musik klasik di Indonesia.

Baca Juga

Diketahui konser yang diprakarsai oleh William Wijaya selaku Ketua The Bright Knight Foundation tahun 2023/2024 ini bertujuan membuat musik klasik menjadi bagian dari masyarakat, lebih aksesibel dan bisa dinikmati oleh banyak orang serta agar musik bisa diakses oleh siapapun, karena merupakan bentuk seni yang paling ekspresif.

"Saya memiliki keinginan yang kuat dan harapan yang besar untuk masa depan musik di Indonesia, sebuah dunia di mana kesempatan berekspresi dan menikmati musik dapat digapai oleh semua orang. Saya ingin mengambil bagian dalam gerakan baru, yaitu sebuah upaya 'dekolonisasi' musik klasik dengan meruntuhkan batasan-batasan yang selama tahun-tahun ini di-impose dan membatasi ruang kreatif para artis. Maju musik tanah air," ungkap William Wijaya.

Dekolonisasi musik klasik merupakan upaya penting untuk membebaskan dan mengubah naratif serta representasi musik klasik, menjadikannya lebih inklusif, beragam, dan mencerminkan keberagaman budaya di seluruh dunia.

William Wijaya, yang mengantarkan era baru ‘dekolonisasi’ musik klasik di Indonesia, diketahui merupakan pemain cello muda Indonesia dan penulis keturunan Sino yang lahir pada tahun 2005.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement