REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru atau orang yang berilmu, sudah sepatutnya dihormati. Sebab, melalui merekalah, keberkahan ilmu diperoleh. Ulama pun telah membahas soal ini, yaitu tentang bagaimana menghormati guru dan keutamaannya.
Imam Al Zarnuji dalam Ta'lim Al Muta'allim (diterjemahkan Abdul Kadir Aljufri, terbitan Mutiara Ilmu) menjelaskan seorang pelajar tidak akan mendapat ilmu dan tidak akan bisa memetik manfaatnya jika tidak menghormati ilmu dan guru.
BACA JUGA: Jawab Tuduhan Penistaan Agama, Arya Wedakarna: Saya Laporkan Pencemaran Nama Baik
Orang yang sukses adalah yang menghormati ilmu dan guru. Sedangkan orang yang gagal dalam menimba ilmu itu karena mereka tidak menghormati ilmu dan gurunya.
Ali bin Abi Thalib RA, pernah berpesan:
اَنَا عَبدُ مَن عَلَّمَنِى حَرْفًا وَاحِدًا اِنْ شَاءَ بَاعَ وَ اِنْ شَاءَ اَعْتَقَ وَ اِنْ شَاءَ اِسْتَرَقَّ
"Aku adalah hamba sahaya bagi orang yang mengajariku meski hanya satu huruf. Kalau dia mau maka silakan menjualku, atau memerdekakanku, atau tetap menjadikan aku sebagai budaknya." (Ta'lim Al Muta'allim)
Imam Al Zarnuji juga menukil sebuah syair yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib RA, berbunyi:
رَأَيْتُ أَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ # وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ
لَقَدْ حَقَّ أَنْ يُهْدَى إِلَيْهِ كَرَامَةً # لِتَعْلِيْمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ أَلْفُ دِرْهَمِ
"Tidak ada hak yang lebih besar kecuali haknya guru. Ini wajib dipelihara oleh setiap Muslim. Sungguh patut bila seorang guru yang mengajar, meski hanya satu huruf, diberi hadiah seribu dirham sebagai tanda hormat kepadanya."
Karena itu, Imam Al Zarnuji...