Jumat 19 Jan 2024 16:34 WIB

Puncak Musim Hujan, Warga Ciayumajakuning Harus Waspadai Petir

Di musim hujan ini, masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning harus waspada petir.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
 Ilustrasi sambaran petir
Foto: EPA-EFE/GAMAL DIAB
Ilustrasi sambaran petir

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Memasuki pertengahan Januari 2024, Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) berada pada puncak musim hujan. Warga di wilayah itu pun diimbau untuk mewaspadai sambaran petir dan bencana hidrometeorologi lainnya.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Pokja Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Dian Anggraeni. ‘’Saat ini Wilayah Ciayumajakuning sudah masuk puncak musim hujan,’’ kata Dian kepada Republika, Jumat (19/1/2024).

Baca Juga

Dian mengatakan, di antara kabupaten/kota di Wilayah Ciayumajakuning, daerah yang memiliki curah hujan tertinggi adalah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Hal itu berdasarkan data jumlah curah hujan terakhir (update 11 Januari 2024). ‘’(Curah hujan) dengan kategori tinggi,’’ kata Dian.

Menurut Dian, di musim hujan seperti sekarang, masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning harus mewaspadai sambaran petir. Karena itu, saat terjadi petir, hindari daerah lapang seperti sawah, lapangan dan taman, karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.

Sambaran petir pun telah memakan korban. Seorang warga tewas dan seorang lainnya mengalami luka akibat tersambar petir di areal persawahan di wilayah Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, pada Rabu (10/1/2024) petang.

Saat itu, mereka sedang dalam perjalanan pulang ke arah Cirebon dengan mengendarai sepeda motor. Karena hujan, mereka memutuskan untuk berteduh di saung kecil yang berada di pinggir jalan di areal persawahan. Namun, petir tiba-tiba menyambar keduanya.

Keesokan harinya, sambaran petir kembali memakan korban. Kali ini, dua warga di Kabupaten Indramayu tewas akibat tersambar petir, Kamis (11/1/2024) petang. Keduanya merupakan warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana.

Saat itu, hujan turun dengan intensitas tinggi dan dibarengi dengan angin kencang dan petir. Kedua korban yang sedang berada di areal persawahan kemudian disambar petir dan tewas seketika.

‘’Selain petir, waspadai juga angin kencang, banjir dan banjir rob. Hindari pohon-pohon yang sudah tua, dan jangan lupa senantiasa membersihkan saluran air agar bebas dari sampah,’’ kata Dian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement