REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru pada Jumat (19/1/2024). Survei yang dilakukan pada 1-7 Januari 2024 itu mengambil 1.220 sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Dalam hasil survei yang dirilis, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas paling tinggi, yaitu 46,7 persen.Dengan begitu, pasangan nomor urut 2 tersebut hanya membutuhkan tambahan elektabilitas 3,3 persen untuk bisa menang satu putaran.
Sementara di peringkat kedua, ada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar 26,9 persen. Adapun peringkat ketiga adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 20,6 persen.
"Tren terbaru elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres menunjukkan Prabowo-Gibran cenderung fluktuatif. Namun, terjadi kenaikan sejak awal November 2023 hingga awal tahun 2024," kata Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha AR dalam rilis survei nasional Poltracking Indonesia di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Sementara itu, tren elektabilitas Ganjar-Mahfud juga cenderung fluktuatif, dengan kenaikan pada Juli 2023, tapi mengalami penurunan mulai September 2023 hingga awal Januari 2024. Hal itu membuat Ganjar-Mahfud yang pernah menduduki urutan pertama kini di peringkat ketiga.
Sedangkan elektabilitas Anies-Muhaimin juga cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan pada Juli 2023, dan cenderung mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023 hingga awal tahun 2024. Tren tersebut memperlihatkan pergeseran posisi kedua dari Ganjar-Mahfud kepada Anies-Muhaimin.
Sementara itu, dalam simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo memperoleh angka elektabilitas 46,9 persen, diikuti Anies Baswedan 26,7 persen, dan Ganjar Pranowo 20,2 persen. Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan Prabowo cenderung mengalami kenaikan sejak Maret 2023 hingga awal 2024.
Sebaliknya, elektabilitas Ganjar cenderung fluktuatif dengan kenaikan pada Juli 2023, tapi terus mengalami penurunan sejak November 2023 hingga awal 2024. Sementara itu, Anies juga cenderung fluktuatif, mengalami penurunan di Juli 2023, lalu cenderung mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023 hingga awal 2024.