REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Starbucks dikabarkan merilis mug bergambar semangka sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Kabar ini cukup menyita perhatian publik dan menjadi perbincangan di media sosial.
Beberapa pengguna media sosial menuding Starbucks meluncurkan mug tersebut sebagai upaya meredam boikot terhadap perusahaan, setelah sebelumnya menunjukkan dukungan kepada Israel. Namun, juru bicara perusahaan, Jaci Anderson, menyatakan mug Semangka 12 oz (sekitar 354 ml) diluncurkan jauh sebelum konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dilansir Sportskeeda pada Jumat (19/1/2024), Anderson menegaskan produk ini dirilis sebagai bagian dari koleksi musim panas Starbucks pada Mei 2023 dan hanya tersedia di sebagian Eropa, terutama di Inggris. Meskipun foto-foto mug ini menjadi viral dan menciptakan kehebohan, Anderson menegaskan mug tersebut kini tidak lagi dijual secara resmi oleh Starbucks. Jika masih tersedia, kemungkinan dijual di platform pihak ketiga seperti eBay dan Amazon.
“Tidak, Starbucks tidak menjual mug semangka. Mereka menjualnya musim panas lalu di Eropa. Ini hanya tersedia dari penjual pihak ketiga. Terus boikot. Berhenti mengatakan mereka menjualnya. Melakukan hal ini hanya akan membuat mereka tampak seperti mereka telah bertobat dan menimbulkan keraguan di benak orang-orang,” tulis akun @KeyLimeIceCr***.
“Tidak mungkin #Starbucks merilis mug semangka untuk mengambil darah warga Palestina. Tidak tahu malu,” tulis akun @Thisahm***.
Terlepas dari klaim daring yang menyatakan sebaliknya, mug semangka Starbucks tidak dirilis sebagai bentuk dukungan baru terhadap Palestina dan bukan sebagai respons terhadap konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung. Produk ini telah ada sebelumnya sebagai bagian dari inisiatif musiman perusahaan.