Jumat 19 Jan 2024 23:10 WIB

Amerika Serikat tidak Ingin Eskalasi Antara Iran dan Pakistan

Iran dan Pakistan saling membalas serangan

Red: Nashih Nashrullah
Seorang petugas polisi berjaga di gerbang masuk utama Kementerian Luar Negeri Pakistan, di Islamabad, Pakistan, Kamis, 18 Januari 2024. Angkatan udara Pakistan melancarkan serangan udara balasan Kamis pagi terhadap Iran yang diduga menargetkan posisi militan, sebuah serangan yang menewaskan di setidaknya tujuh orang dan semakin meningkatkan ketegangan antara negara-negara tetangga.
Foto: AP Photo/Anjum Naveed
Seorang petugas polisi berjaga di gerbang masuk utama Kementerian Luar Negeri Pakistan, di Islamabad, Pakistan, Kamis, 18 Januari 2024. Angkatan udara Pakistan melancarkan serangan udara balasan Kamis pagi terhadap Iran yang diduga menargetkan posisi militan, sebuah serangan yang menewaskan di setidaknya tujuh orang dan semakin meningkatkan ketegangan antara negara-negara tetangga.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON— Amerika Serikat menyatakan tidak ingin melihat eskalasi kekerasan antara Iran dan Pakistan, setelah kedua negara itu terlibat dalam serangkaian kekerasan di wilayah masing-masing.

"Kami memantau hal ini dengan sangat, sangat cermat. Kami tidak ingin melihat eskalasi dengan jelas di Asia Selatan dan Tengah. Dan kami berhubungan dengan mitra-mitra kami di Pakistan seperti yang diharapkan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby kepada wartawan di pesawat Air Force One, Kamis (18/1/2024). 

Baca Juga

“Ini adalah dua negara yang memiliki persenjataan lengkap dan, sekali lagi, kami tidak ingin melihat peningkatan konflik bersenjata di kawasan ini, khususnya antara kedua negara,” ujar Kirby, menambahkan. 

Pada Kamis, Pakistan mengatakan telah melancarkan serangan tepat terhadap kelompok separatis di provinsi Sistan-Baluchestan, Iran, dua hari setelah Teheran menyerang apa yang mereka sebut sebagai basis kelompok militan Jaish al-Adl di kota perbatasan Panjgur di Provinsi Balochistan, Pakistan.