Sabtu 20 Jan 2024 01:48 WIB

Universitas Pelita Harapan Kukuhkan Guru Besar ke-31 

Henri Putra Uranus sebagai guru besar bidang ilmu fotonika dan elektronika

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mengukuhkan Guru Besar baru, yaitu Prof. Dr. Ir. Henri Putra Uranus, M.T., IPU., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fotonika dan Elektronika.
Foto: Dok Republika
Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mengukuhkan Guru Besar baru, yaitu Prof. Dr. Ir. Henri Putra Uranus, M.T., IPU., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fotonika dan Elektronika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universitas Pelita Harapan (UPH) mengukuhkan guru besar ke-31, yakni Henri Putra Uranus sebagai guru besar bidang ilmu fotonika dan elektronika. Pada pengukuhannya Henri menyampaikan pentingnya pengembangan teknologi fotonik sebagai teknologi terkemuka di masa depan, yang punya peran kunci dalam komunikasi berkecepatan tinggi.

“Teknologi fotonik dianggap sebagai salah satu teknologi terkemuka di masa depan yang memiliki peran kunci dalam komunikasi berkecepatan tinggi. Kemajuan di bidang fotonika juga membuka pintu untuk mendeteksi objek-objek kecil dalam jumlah terbatas dengan efisiensi tinggi," ujar pria yang kini bergelar profesor tersebut dalam siaran pers, Jumat (19/1/2024).

Pengukuhan digelar pada Selasa (16/1/2024) melalui acara pengukuhan yang berlangsung di Gedung D UPH Kampus Lippo Village, Tangerang. Dalam acara itu Henri menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Fotonika: Pemodelan, Sains, dan Sensor’. Dalam orasinya, Henri menekankan urgensi mengembangkan teknologi fotonik lantaran memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia.

Dia menjelaskan, teknologi fotonik adalah tulang punggung dari infrastruktur internet. Salah satu pemanfaatan teknologi fotonik adalah serat optik yang digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi Indonesia. Dengan memanfaatkan serat optik, Indonesia dapat terhubung dengan dunia melalui berbagai jaringan seperti Sea-Me-We 3, Jasuraus, jaringan Palapa Ring, serta infrastruktur serat optik lainnya.

“Teknologi fotonik bukan hanya menjadi kunci dalam bidang telekomunikasi, melainkan juga dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan modern, termasuk dalam perangkat sensor yang sangat sensitif,” jelas dia.

Fotonika, kata Henri, merupakan teknologi yang memiliki peran penting sebagai ‘enabling technology’ pada era disrupsi. Fotonik memungkinkan terwujudnya komunikasi yang terjangkau, mengatasi batasan jarak, dan memfasilitasi perpindahan data massal dengan kecepatan tinggi dalam sekejap.

Dalam penelitiannya, Henri membahas tiga metode pengembangan, yaitu pemodelan serat optik kristal fotonik, studi mengenai kecepatan grup cahaya di dalam chip fotonik, dan aplikasi pemanfaatan kecepatan grup cahaya untuk meningkatkan kinerja sensor fotonik.

“Kemajuan teknologi ini tidak datang begitu saja. Ada banyak scientist dan engineers di balik layar yang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah, mencari metode yang lebih efisien, dan teknik deteksi yang lebih presisi serta mampu mendeteksi perubahan yang sangat kecil,” jelas dia.

Rektor UPH Jonathan L Parapak mengapresiasi Henri yang telah berperan penting dalam mengembangkan ilmu sains dan teknologi. Menurut dia, orasi ilmiah ini sangat penting dan menggambarkan kemajuan di bidang sains dan teknologi.

“Saya berterima kasih kepada Prof Henri dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan berinovasi di bidang teknologi, serta menghadirkan pendidikan berkualitas bagi semua orang,” jelas dia.

Ucapan selamat juga datang dari Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Novianto. Dia melihat, peran seorang profesor dalam bidang fotonika dan elektronika memiliki dampak yang sangat besar dalam perkembangan teknologi dan inovasi di berbagai sektor kehidupan, termasuk industri kesehatan dan komunikasi.

Tidak hanya itu, peran profesor fotonika dan elektronika sangat krusial dalam memajukan teknologi dan inovasi, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten untuk menghadapi tantangan masa depan. “Kita semua berharap kontribusi beliau tidak hanya memberikan dampak signifikan dalam lingkup akademis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak individu untuk mengejar keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap dia.

Henri merupakan dosen program studi (prodi) Teknik Elektro yang telah mengajar di UPH sejak 1997 dan menjabat sebagai Kepala Laboratorium Elektronika dan IoT UPH sejak 2021. Sejak 1999, dia telah menghasilkan 44 publikasi dengan h-index 12 yang diakui melalui nilai pada Scopus dan Sinta. Dia juga menjadi anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesional Utama (IPU) pada 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement