REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato terkait sejumlah isu pertahanan dan hubungan internasional saat lawatannya ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (18/1/2024) lalu. AHY kemudian disebut-sebut incar jabatan Menteri Pertahanan jika pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang pada Pilpres 2024.
AHY kemudian menyikapi santai spekulasi tersebut. Ia mengaku tak berandai-andai terkait wacana tersebut. "Saya tidak berandai-andai ke sana, saya yang jelas bersama Partai Demokrat ingin fokus untuk menyukseskan pilpres memenangkan pilpres sekaligus juga menyukseskan pemilihan anggota legislatif Partai Demokrat," kata AHY di GOR Kridosono, DIY, Jumat (19/1/2024).
AHY mengatakan Partai Demokrat ingin jika Prabowo menang, Demokrat bisa kembali ke pemerintahan nasional. Menurutnya penentuan jabatan menteri menjadi hak prerogatif seorang presiden.
"Saya berhenti di situ karena selebihnya kami ingin menjalankan peran dengan baik dan kita tahu untuk penentuan itu semua adalah menjadi hak prerogative presiden," ucapnya.
Sebelumnya AHY berpidato di hadapan berbagai unsur masyarakat di Yogyakarta. Dalam sambutannya AHY mendukung peningkatan postur pertahanan negara. Hal tersebut mengingat potensi ancaman yang datang baik dari luar maupun dalam negeri.
"Indonesia perlu terus meningkatkan postur pertahanan negara, dengan membangun TNI menjadi angkatan bersenjata berkelas dunia, profesional, modern, adaptif, serta disegani negara lain dan dicintai rakyatnya," ungkapnya.
AHY mengaku optimis dan mendorong TNI dalam mematangkan Blue Print transformasi dan modernisasi TNI, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Dengan adanya cetak biru pertahanan nasional, ia meyakini setiap anggaran yang dibelanjakan pemerintah untuk program pertahanan akan benar-benar berdampak langsung pada penguatan profesionalitas TNI. "Partai Demokrat akan berkomitmen untuk memastikan adanya alokasi anggaran pertahanan yang cukup dan proporsional guna memenuhi kebutuhan pertahanan negara, sesuai dengan kemampuan keuangan negara," tegasnya.
Kemudian AHY juga mendukung berbagai kebijakan pro prajurit. Salah satunya yakni dengan terus melakukan peningkatan kesejahteraan prajurit dan keluarganya. "Partai Demokrat akan terus memperjuangkan kenaikan gaji dan berbagai tunjangan yang layak bagi prajurit TNI dan Polri, termasuk para veteran dan pensiunan," ujarnya.
Selain itu AHY mengatakan bahwa pengembangan dan pembinaan karier prajurit juga perlu mengedepankan sistem merit serta kepemimpinan yang bijak dan berorientasi pada kepentingan organisasi. Kemudian di bidang keamanan, Partai Demokrat berkomitmen untuk ikut meningkatkan profesionalisme dan modernisasi Kepolisian Republik Indonesia.
"Polri harus terus ditingkatkan kapasitasnya, peralatannya, dan sumberdaya manusianya. Caranya, Polri harus dibangun menjadi institusi yang profesional, responsif, netral dan imparsial. Kita akan terus mendukung reformasi Polri sebagai institusi yang lebih mengayomi dan melayani masyarakat, melaksanakan tugas penegakan hukum dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat," ungkapnya.