REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan Muslimat akan berkomitmen menurunkan stunting. Langkah konkrit yang telah dilakukan adalah warga Muslimat telah membentuk ibu asuh di seluruh Indonesia.
Khofifah mengatakan keterlibatan Muslimat menurunkan stunting sebagai upaya menyiapkan generasi emas di masa akan datang. Harapannya nantinya lahir generasi yang kompeten dan berkualitas. Khofifah menegaskan Muslimat siap menggerakkan segala potensi yang dimiliki organisasi ini untuk menurunkan stunting.
"Ada ikrar, komitmen Muslimat menurunkan stunting," ujar Khofifah dalam Puncak Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-78 sekaligus Harkah ke-101 NU, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (20/1/2024).
Acara yang dihadiri ratusan ribu warga Muslimat dari seluruh Indonesia ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Yenny Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dan sejumlah petinggi PBNU juga turut hadir.
Guna menegaskan komitmen ikut menurunkan stunting, Muslimat NU melakukan deklarasi penurunan stunting. Pertama menyiapkan generasi emas untuk melahirkan SDM yang memiliki kompetensi dan berkualitas.
Kedua, Muslimat NU siap menjadi ibu asuh untuk menurunkan stunting di Indonesia. Ketiga Muslimat NU telah melakukan langkah konkrit melalui pengukuhan ibu asuh untuk anak terindikasi stunting dan telah mendapatkan rekor MURI. Keempat mengembangkan jejaring untuk percepatan penurunan stunting. Dan menggerakkan potensi Muslimat NU untuk pemenuhan kebutuhan, melahirkan generasi sehat, kuat dan berintegritas merupakan yang kelima.
Stunting adalah isu nasional yang menjadi perhatian pemerintah pusat. Pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 di mana pada 2019 27,6 persen dan turun di tahun 2023 menjadi 21,6 persen.