Sabtu 20 Jan 2024 13:20 WIB

Dirjen Pendis Berharap Mahasiswa Baru Bisa Jadi Harta Bernilai di Masyarakat

Dirjen Pendis mendorong penguatan program pembangunan PTKIN

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ali Ramdhani.
Foto: Dok. Pribadi
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ali Ramdhani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan kehadiran mahasiswa baru 2024 di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) diharapkan bisa menjadi harta bernilai ketika mengabdi di masyarakat. Karena itu, PTKIN terus mencoba meramu semua sistem pendidikan.

Kemenag telah meluncurkan PMB Nasional PTKIN 2024, di Hotel Yuan Garden, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (19/1/2024). Tahapan proses ini akan dimulai sejak 6 Mei 2024 hingga 17 Juli 2024. Terdapat tiga jalur yang dapat diikuti oleh calon mahasiswa yakni SPAN PTKIN dengan kuota minimal 20 persen.

Baca Juga

SPAN PTKIN ini merupakan seleksi berdasarkan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain dan portofolio tanpa ujian tertulis. Kemudian jalur UMPTKIN dengan kuota minimal 40 persen. Proses seleksi ini dilakukan secara bersama oleh 58 PTKIN dan 1 PTN. 

Kemudian jalur Mandiri dengan kuota maksimal 40 persen. Pengelolaan ini yakni di masing-masing perguruan tinggi.

"PTKIN sebagai perguruan tinggi mencoba meramu semua sistem pendidikan untuk melahirkan alumni unggul," ujar Ali.

Ia mengatakan peluncuran ini hanya permulaan dengan harapan dalam prosesnya dapat berjalan transparan dan akuntabel. Menurutnya hal tersebut merupakan awal baik untuk proses selanjutnya.

Ali meminta agar kampus PTKIN bersinergi bukan saling bersaing. Pasalnya, menurut Ali, musuh sengguhnya perguruan tinggi adalah kebodohan. Ia juga ingin ada dampak positif kepada mahasiswa baru.

"Smart dalam intelektual, emosional, spiritual. Menciptakan alumni yang kelak mendapatkan pengakuan masyarakat," kata Ali. 

Ketua Panitia PMB Nasional PTKIN 2024, Nyayu Khodijah mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan agar lulusan dari madrasah unggulan bisa masuk ke PTKIN. Ia mengatakan telah bekerjasama dengan Kanwil Kemenag di berbagai daerah agar mengarahkan mereka bisa masuk ke PTKIN.

Ia menambahkan siswa berprestasi di madrasah akan mendapatkan keistimewaan ketika masuk PKIN seperti memberikan golden ticket. Khodijah menegaskan akan terus mencari siswa unggulan agar masuk ke PTKIN. Panitia akan melihat prestasi calon mahasiswa tersebut.

"Jadi bukan hanya nilai rapor tapi prestasi lain baik akademik maupun non akademik," kata Khodijah.

Khodijah mengatakan ada tren kenaikan pendaftar ke PTKIN setiap tahunnya. Meskipun ada beberapa yang menjadikan PTKIN sebagai pilihan kedua. Namun Khodijah juga banyak menemukan mereka menjadikan PTKIN sebagai pilihan pertama. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement