REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Stadion Kridosono jadi salah satu lokasi kampanye terbuka pemilu 2024 di Kota Yogyakarta. Tidak jauh dari Stadion Kridosono terdapat beberapa sekolah antara lain SMA Negeri 3, SMP Negeri 5 Kota Yogyakarta, SD Negeri Serayu dan SD Negeri Ungaran.
Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba menilai kegiatan kampanye di lokasi tersebut berpotensi mengganggu proses belajar-mengajar siswa. Apalagi jika kampanye dilakukan saat jam pelajaran masih berlangsung.
"Ini yang perlu diatur oleh pihak terkait jangan sampai mengganggu proses belajar-mengajar para siswa," kata Baharuddin dalam keterangannya, Sabtu (20/1/2024).
Selain itu, menurutnya suara kendaraan sepeda motor yang menggunakan knalpot brong juga berpotensi mengganggu proses belajar-mengajar. Karena itu Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Kota Yogyakarta harus menjamin kelancaran proses belajar-mengajar tidak terganggu pada saat masa kampanye terbuka atau rapat umum.
"Jika dimungkinkan waktu kampanye saat siswa tidak sedang belajar-mengajar atau hari libur. Bisa juga pada sore hari saat para siswa sudah pulang sekolah. Pengawasan pihak sekolah maupun orang tua menjadi penting jangan sampai siswa justru malah ikut-ikutan kampanye," ungkapnya.
Untuk diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta memilih Stadion Mandala Krida dan Stadion Kridosono sebagai lokasi pelaksanaan kampanye terbuka alias rapat umum Pemilu 2024. Dua lokasi tersebut dinilai mampu menampung lebih dari 1.000 peserta.
Sementara lokasi lain di Kota Yogyakarta, seperti Lapangan Mancasan, Sidokabul, Karang, Mancasan, Karangwaru, dinilai tidak mampu menampung peserta dalam jumlah besar serta memiliki akses jalan yang tidak terlalu lebar.
"Tempat yang memungkinkan di Kota Yogyakarta hanya dua itu (Mandala Krida dan Kridosono)," kata Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Yogyakarta Ratna Mustika Sari di Yogyakarta, Kamis.