REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran (APG) pada 21 Januari 2024 ini. Tercatat oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahwa APG tersebut terjadi pada pukul 08.25 WIB.
"Dengan amplitudo maksimum 62 milimeter, dan durasi 191.28 detik," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Ahad (21/1/2024).
Jarak luncur APG maksimal sejauh 2.00 meter ke arah barat daya atau ke Kali Bebeng. Disampaikan Agus bahwa untuk visual Gunung Merapi maupun APG tidak terlihat karena kondisi di Merapi yang berkabut.
"Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," ucap Agus.
Sementara itu, pada hari sebelumnya yakni Sabtu (20/1/2024) dilaporkan tidak ada kejadian APG. Berbeda dengan Jumat (19/1/2024) yang dilaporkan terjadi sembilan kali rentetan APG Merapi.
Pada 19 Januari, awalnya terjadi tiga kali APG pada pukul 03.23 WIB, 03.29 WIB, dan 04.19 WIB. Masing-masingnya dengan amplitudo maksimal 37 milimeter, 35 milimeter, dan 35 milimeter, dan durasi 312.9 detik, 258 detik, dan 160 detik.
Jarak luncur tiga kali APG tersebut maksimal 3.000 meter. Setelah itu, Merapi kembali meluncurkan enam kali rentetan APG pada 19 Januari.
Rinciannya yakni terjadi pada pukul 06.59 WIB dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 127.4 detik. Pada pukul 07.04 WIB kembali terjadi APG dengan amplitudo maksimum 34 milimeter dan durasi 200.6 detik. Pukul 07.12 WIB.
Dilaporkan juga APG dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi 130.2 detik. Pukul 07.18 WIB juga dilaporkan APG dengan amplitudo maksimum 65 milimeter dan durasi 170.1 detik.
Selain itu, APG juga terjadi pukul 07.21 WIB dengan amplitudo maksimum 48 milimeter dan durasi 110.9 detik. Terakhir yakni pada pukul 07.23 WIB yang dilaporkan APG dengan amplitudo maksimum 45 milimeter dan durasi 182 detik.
Dikatakan Agus bahwa sembilan kali rentetan APG tersebut juga mengarah ke ke barat daya yakni ke Kali Bebeng.