Warga membersihkan mobilnya yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (21/1/2024). Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14:12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/tom. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Warga membersihkan mobilnya yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (21/1/2024). Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14:12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (21/1/2024).
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14.12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2.400 meter ke barat daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, mengatakan, hujan abu vulkanik sebagai dampak awan panas Gunung Merapi yang terjadi di tujuh wilayah kecamatan, yakni di Cepogo, Musuk, Tamansari, Boyolali Kota, Teras, Mojosongo dan Sambi. Dampak hujan abu vulkanik terjadi di tujuh kecamatan tersebut berlangsung tak lama dan hilang setelah diguyur hujan deras di wilayah tersebut.
sumber : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Advertisement