Senin 22 Jan 2024 10:18 WIB

IHSG Menguat Jelang Laporan Keuangan Emiten Kuartal IV 2023

IHSG dibuka menguat 5,77 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.233,17.

Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, bergerak menguat menjelang rilis laporan keuangan emiten periode kuartal IV-2023 dan sepanjang 2023.

IHSG dibuka menguat 5,77 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.233,17. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,12 poin atau 0,12 persen ke posisi 973,79.

Baca Juga

“Dari dalam negeri, fokus pasar tertuju pada rilis laporan keuangan periode kuartal IV-2023,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kaijannya di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Beberapa emiten sektor perbankan besar akan merilis laporan keuangan, diantaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Dari mancanegara, ketegangan geopolitik di sejumlah wilayah meningkatkan ketidakpastian global, sehingga IHSG dan rupiah pun tertekan. masih adanya peluang koreksi wajar tetap perlu diwaspadai

Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Desember 2023 meningkat 3,4 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang naik 3,2 persen (yoy), dan bulan sebelumnya sebesar 3,1 persen (yoy).

Dari Asia, melemahnya ekonomi China juga tercermin dari berlanjutnya deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen China mengalami deflasi 0,3 persen (yoy) pada Desember 2023.

Sementara itu, indeks utama Wall Street menguat pada akhir pekan lalu, diiringi oleh indeks S&P500 naik 1,23 persen ditutup pada 4.839,81, Dow Jones menguat 1,05 persen menjadi 37.863,80. dan Nasdaq naik 1,7 persen menjadi 15.310,97.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 387,30 poin atau 1,08 persen ke 36,350,60, indeks Hang Seng melemah 129,03 poin atau 0,84 persen ke 15179,66, indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 027 persen ke 2.824,66, dan indeks Straits Times menguat 5,99 poin atau 0,19 persen ke 3.158,28.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement