Senin 22 Jan 2024 11:27 WIB

Cuaca Ekstrem, Dinkes Jabar Minta Masyarakat Waspada DBD

Dalam kondisi cuaca ekstrem saat ini masyarakat harus turut melakukan mitigasi

Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menunjukkan pakan dan telur nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia di Kantor Dinkes Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menunjukkan pakan dan telur nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia di Kantor Dinkes Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Cuaca esktrem yang terjadi di Jabar pada awal tahun ini, harus diwaspadai. Karena, cuaca ekstrem tak hanya bisa menimbulkan bencana alam, juga bisa menyebabkan beberapa penyakit yang harus diwaspadai juga.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar), Vini Andiani Dewi, dalam kondisi cuaca ekstrem saat ini masyarakat harus turut melakukan mitigasi agar tidak terdampak penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi, kondisi hujan di wilayah Jawa Barat, dikatakannya tidak bisa diprediksi. 

Baca Juga

"Sekarang itu ada hujan ada enggak, tetap masyarakat hati-hati terhadap DBD, batuk, pilek mah sudah pasti. Jadi yang paling sering itu hati-hati DBD kalau hujan timbul hilang," ujar Vini, kepada wartawan akhir pekan lalu.

Vini mengatakan, untuk kasus di Januari 2024,  datanya masih dalam perhitungan kabupaten dan kota. Sehingga dirinya belum bisa memastikan berapa keseluruhan kasus di awal tahun ini. "Kami rekap, nanti detailnya kita umumkan," katanya. 

Tren kasus DBD sendiri, mengalami kenaikan dan penurunan dalam kurun waktu sembilan tahun ke belakang. Dari 2015 sampai 2023 kasus tidak memiliki kecenderungan terus menurun. 

Berdasarkan data yang terima dari Dinkes dalam sembilan tahun terakhir, kasus DBD di Jabar pada 2015 tercatat ada 22.071 kasus, 2016 ada 36.589 kasus, 2017 ada 11.422 kasus, 2018 ada 11.458 kasus, dan pada 2019 ada 23.296 kasus. 

Sedangkan pada 2020, ada 22.613 kasus DBD, 2021 ada 23.204 kasus, pada 2022 terjadi lonjakan kasus DBD yang cukup signifikan dibanding pada 2021. Tercatat ada 36.608 kasus DBD pada 2022.

Kemudian, pada 2023 terjadi penurunan kasus DBD, hampir dua kali penurunannya. Kasus DBD di Jabar pada 2023 menurun ke 19.074.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement