REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan DPP LDII menyepakati pembukaan 1.000 warung rakyat saat Rapat Kerja Nasional LDII akhir tahun lalu. Kedua belah pihak meyakini warung rakyat dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekaligus merintis jalan memperbanyak wirausahawan UMKM.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Irsy Karim mengungkapkan, tahun 2045 Indonesia ditargetkan menjadi negara maju, yang membutuhkan 12-14 persen pelaku pada sektor wirausaha. "Sementara saat ini hanya 3,4 persen, yang masih sangat jauh sekali," ujarnya.
Upaya meningkatkan wirausahawan tersebut, menurut Irsy, sudah dimulai LDII dengan membangun program Usaha Bersama (UB). Sekilas mungkin terdengar sepele, namun warung atau UB ini adalah embrio dari usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Warung memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian.
“Kontribusi UMKM di PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 60 persen, dengan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,46 juta UMKM,” ujarnya menegaskan.
Pemerintah turut serta memberikan bantuan kepada para UMKM sebagai stimulus masyarakat agar pemilik warung semakin naik kelas melalui “Bedah Warung”. Program tersebut merupakan wujud komitmen Kementerian Perdagangan melalui Kolaborasi Empat Pilar UMKM sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu UMKM, lokapasar, ritel modern, dan perbankan.
Kementerian Perdagangan berharap stimulus tersebut membantu pelaku usaha dengan pendampingan dan program-program lainnya. Semuanya merupakan akses yang sudah digandeng dengan berbagai institusi.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan program Warung Rakyat Kementerian Perdagangan sejalan dengan program UB. “UB kami gerakkan mulai tahun 1998, sejak krisis melanda Indonesia. Lebih dari 25 tahun. Untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang memiliki daya tahan kuat terhadap resesi yang terjadi,” ujarnya dalam acara “Webinar Peningkatan Kapasitas UB dan Warung Warga”.
Chriswanto menjelaskan UB merupakan usaha kerakyatan berbasis majelis taklim dan masjid, yang saat ini telah berjumlah ribuan. Untuk memastikan keberhasilan UB, perlu evaluasi setiap tahun. “Untuk mengambil langkah kebijakan ke depan, berbasis data, apa yang menjadi kelemahan, kekurangan, dan kelebihan,” ungkapnya.
Program Warung Rakyat Kemendag ini mengelaborasi, membangkitkan, dan menghidupkan, serta menumbuhkan yang baru, untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Meskipun usai Rakernas, dalam sebulan baru 18 warung yang berhasil dibuka, Chriswanto menegaskan pihaknya akan memaksimalkan jangkauan kerja sama lebih luas pada 2024.
"Tahun 2024 ini, semaksimal mungkin, kami akan bekerja sama dengan Kemendag untuk jangkauan yang lebih luas untuk kepentingan menghidupkan ekonomi kerakyatan,” tuturnya.
Ia berharap, melalui elaborasi tersebut, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Program ini juga merupakan bagian dakwah bil hal. “Kalau ekonominya kuat, secara kolektif, bangsa juga akan kuat,” katanya.