Senin 22 Jan 2024 17:19 WIB

Tren Berubah Tiap Tiga Bulan, Janna Ameera Punya Strategi Produksi Modest Wear

Janna Ameera meluncurkan koleksi terbarunya, Romantic Blossom.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pagelaran busana Janna Ameera dengan tema Romantic Blossom di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Foto: Republika/ Santi Sopia
Pagelaran busana Janna Ameera dengan tema Romantic Blossom di Jakarta, Jumat (19/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pertimbangan ketika memilih fashion adalah dari faktor tren. Di samping itu, penggemar mode juga mengutamakan kenyamanan dari busana yang dipilih.

Brand modest wear asal Bandung, Jawa Barat, Janna Ameera, memiliki jurus tersendiri untuk bertahan menghadapi pergantian tren. Dengan strategi tersebut, produknya tidak tetap menarik di mata penggemar fashion.

Baca Juga

"Warna dan tren itu berubah-ubah setiap tiga bulan, gimana caranya produk tidak kedaluarsa, jadi kami bawa 40 persen DNA brand, 60 persen tren mode supaya saat tren sudah habis, DNA kami tetap ada," kata Brand Manajer Janna Ameera Yanna Erlan di Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Salah satu ciri dari desain Janna Ameera adalah logo JA yang disematkan pada setiap koleksi. Selain itu, Janna Ameera menghadirkan printing yang terbatas dan tidak pasaran karena diproduksi sendiri oleh tim desain.

"Kalau pabrik kan produk massal, nah kalau kami printing sendiri, motifnya terbatas, tidak banyak karena satu desain maksimal di tiga lusin untuk pasar seluruh Indonesia, jadi motifnya tidak pasaran," kata Yanna.

Dari segi potongan, Janna Ameera mencoba menawarkan keunikan dalam setiap balutan busana. Konsep desain Janna Ameera dibuat semi formal agar cocok untuk berbagai kegiatan, baik sehari-hari, formal, maupun semi formal.

Untuk membedakan tiga tampilan itu, pecinta mode bisa mengakalinya dengan tambahan aksesori. Misalnya, dress bahan silk bisa dipakai sehari-hari, namun ketika akan menghadiri acara tertentu, dapat ditambahkan bros atau memakai tas, sepatu, scarf pilihan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement