REPUBLIKA.CO.ID, EL-ARISH --Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menembus Kota El-Arish, Mesir dengan perjalanan darat dari Kairo, Sabtu (20/1/2024).El-Arish yang merupakan kota terdekat dari Gerbang Rafah, yakni perbatasan untuk memasuki jalur Gaza, diisi oleh sekitar tiga ribu pengungsi Palestina dari Gaza.
Dalam perjalanan sejauh 450 kilometer yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina BSMI Prof Basuki Supartono tersebut, tim BSMI harus melalui tujuh kali pemeriksaan. Titik-titik pemeriksaan tersebar dari Ismailiyah, Sinai Utara, hingga saat akan memasuki gerbang kota El-Arish.
Basuki mengatakan, perjalanan darat ke El-Arish dilakukan untuk menjajaki kemungkinan bantuan implan bagi para pasien cedera berat asal Gaza yang dirawat di beberapa rumah sakit Mesir di El-Arish. Menurut Basuki, bantuan tersebut merupakan permintaan langsung dari otoritas Kementerian Kesehatan Mesir yang ditemui tim BSMI sebelumnya.
"Mereka punya dokter tapi untuk ketersediaan alat medis khususnya implan mereka butuh, "ujar Basuki saat berbincang dengan Republika di El-Arish.
Untuk itu, Tim BSMI menyambangi Rumah Sakit Bir el-Abd yang menampung sebanyak 37 pasien Gaza yang cedera akibat perang. Tidak hanya itu, rumah sakit ini juga menampung pasien-pasien kronis lainnya sehingga total pasien asal Gaza di rumah sakit ini menjadi 46 orang.
Tim BSMI pun menyalurkan bantuan uang tunai bagi para pengungsi Gaza dengan bekerjasama dengan mitra setempat. Basuki berharap agar permintaan Kementerian Kesehatan Mesir agar masyarakat Indonesia membantu para pengungsi di Gaza direspons positif.