REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan menteri perdagangan (mendag) Muhammad Lutfi mendukung penuh strategi hilirisasi yang dicanangkan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Pasangan nomor urut 2 tersebut sejak awal menegaskan bakal melanjutkan program hilirisasi yang menjadi program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mari kita cari pemimpin yang baik. Kita harus menjadi bangsa yang besar, Indonesia yang bermartabat, karena kita harus menjadi bangsa yang kaya sebelum kita tua," kata Lutfi saat menghadiri acara 'Kopdar Bersama Pemilih Muda' di Kota Surabaya, Jawa Timur, dikutip Senin (21/1/2024).
Lutfi menegaskan, ketika ada calon presiden (capres) yang tidak sepakat dengan hilirisasi, sebaiknya kandidat tersebut tidak dipilih. Hal itu karena akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kalau ada pemimpin yang menolak hilirisasi mesti kita tidak pilih hari ini," ujar mantan kepala BKPM tersebut.
Lutfi pun menyampaikan, sejumlah keberhasilan dari program hilirisasi yang dilakukan pemerintahan Jokowi. Di antaranya ekspor stainless steel yang mengalami pertumbuhan drastis dari tahun ke tahun.
Bahkan, kata dia, pada 2022 nilai ekspor stainless steel Indonesia mencapai sekitar 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 450 triliun. "Jadi, saya tanya kepada diri saya sendiri, benar tidak keputusan Presiden Jokowi? 1.000 persen benar," ucap Lutfi.
Tim Relawan Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk Pemilih Muda alias TKN Fanta juga menegaskan pentingnya program hilirisasi tersebut. Koordinator Tim Fanta Berbagi, Hendy Setiono menekankan pentingnya peran serta generasi muda dalam mengawal hilirisasi.
"Jadi, generasi muda perlu mengambil peranan juga dalam hal hilirisasi, terutama dalam penciptaan added value," kata Hendy. Dia meyakini, jika berjalan baik, program hilirisasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.