REPUBLIKA.CO.ID, WULANGGITANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di 21 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem karena adanya bibit siklon tropis 99S di daratan Australia bagian Utara sehingga berdampak ke wilayah itu.
"Waspada cuaca ekstrem pada periode 23 hingga 28 Januari 2024 karena terdapat bibit siklon tropis 99S di Daratan Australia bagian Utara sehingga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di wilayah NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek dari Kupang, Senin (22/1/2024).
Sebanyak 21 kabupaten dari 22 kabupaten/kota di NTT harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem ini, yakni Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Timor Tengah Utara, Malaka, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Potensi cuaca ekstrem itu antara lain hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Sti menjelaskan kondisi dinamika atmosfer saat ini menunjukkan suhu permukaan laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.
Hal itu mengindikasikan pasokan uap air di wilayah NTT cukup signifikan yang mendukung terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan yang cukup intens. "Itulah yang menyebabkan NTT berpotensi hujan ringan hingga lebat, lalu disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam sepekan ke depan," ucap Sti.
Ia berharap masyarakat dapat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat ini. Sti berpesan agar masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam atau tebing harus mewaspadai ancaman longsor dan banjir bandang saat terjadi hujan dengan durasi panjang.
"Jangan panik, tapi harus waspada dan pantau informasi peringatan dini dari BMKG," kata dia.