Senin 22 Jan 2024 21:51 WIB

9 Ayat Alquran dan Tafsirnya Ini Berbicara Larangan Berbuat Kerusakan di Bumi     

Alquran menegaskan larangan menebar kerusakan di bumi

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Anggota tim Eiger Adventure Service (EAS) tim meninjau lahan yang telah rusak (ilustrasi). Alquran menegaskan larangan menebar kerusakan di bumi
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Anggota tim Eiger Adventure Service (EAS) tim meninjau lahan yang telah rusak (ilustrasi). Alquran menegaskan larangan menebar kerusakan di bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Debat calon wakil presiden (cawapres) semalam, memunculkan istilah greenflation atau inflasi hijau, yang kini menjadi ramai diperbincangkan. Inflasi hijau sendiri telah banyak diadopsi oleh negara-negara maju untuk menekan karbon dengan menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan.  

Agama Islam, sejak dahulu mengajarkan umat Islam untuk menjaga kelestarian lingkungan, karena manusia merupakan khalifah di bumi ini dan bumi merupakan ciptaan Allah. Maka menjadi tugas manusia untuk menjaga lingkungan, memanfaatkan dengan baik, namun dilarang melakukan perbuatan yang merusaknya.

Baca Juga

Disebutkan juga oleh Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya “Islam Agama Ramah Lingkungan” bahwa menjaga lingkungan tercakup dalam lima maslahat, yahni al-hifzu aladdin, alannafsi, alannasab, alal’aqli, dan alalmaal. Adharuriyyatul khomsah yang menjadi f0ndasi tegaknya kehidupan manusia. 

Dalam Alquran sendiri, terdapat sembilan ayat Alquran sebagai perintah Allah agar manusiawi menjaganya dan tidak berbuat kerusakan, yaitu sebagai berikut:  

Pertama, al-Araf 56 

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْببٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ 

Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”

Tafsir Kemenag RI

Dalam ayat ini Allah SWt melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber penghidupan (pertanian, perdagangan, dan lain-lain), merusak lingkungan dan lain sebagainya. 

Bumi ini sudah diciptakan Allah SWT dengan segala kelengkapannya, seperti gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk keperluan manusia, agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, manusia dilarang membuat kerusakan di muka bumi.

Selain itu, Allah SWT juga menurunkan agama dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk agar manusia dapat hidup dalam kebahagiaan, keamanan dan kedamaian. Sebagai penutup kenabian, Allah SWT mengutus Rasulullah SAW yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. 

Bila manusia mengikuti ajaran Islam dengan benar, maka seluruhnya akan menjadi baik, manusia menjadi baik, bangsa menjadi baik, dan negara menjadi baik pula. 

Kedua, al-Araf 58

 وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ ننُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ

Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” 

Tafsir Kemenag RI

Ayat ini menjelaskan.. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement