Senin 22 Jan 2024 22:33 WIB

Sayat Pergelangan Tangan, Pria Asal Bandung Datangi Polisi di Yogyakarta

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti di tempat penginapan pria itu.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Garis polisi.
Foto: Antara/Jafkhairi
(ILUSTRASI) Garis polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Seorang pria dengan luka sayatan pada pergelangan tangannya dikabarkan mendatangi anggota Polsek Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Ahad (21/1/2024). Pria yang diketahui berinisial ZN (25 tahun) itu mengaku ingin bunuh diri.

Pria asal Bandung, Jawa Barat, itu awalnya mendatangi anggota piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Mergangsan Aiptu Danu Susilo. Saat itu, kata Danu, pria tersebut terlihat lemas dan tampak sayatan pada pergelangan tangannya.

Baca Juga

“Kepada petugas, pria tersebut mengaku ingin bunuh diri karena merasa tertekan dengan pekerjaan dan keluarganya,” kata Danu, dalam keterangan resmi Polresta Yogyakarta, Senin (22/1/2024).

Melihat kondisi lukanya, anggota piket SPKT Polsek Mergangsan lantas membawa ZN ke Rumah Sakit (RS) Pratama Yogyakarta untuk mendapatkan penanganan medis. Kemudian petugas SPKT Polsek Mergangsan dan tim Inafis Polresta Yogyakarta mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

TKP itu salah satu penginapan di Yogyakarta. Polisi mengecek tempat menginap pria tersebut dan mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya surat registrasi menginap, tas ransel berisi pakaian, cutter kecil beserta bungkusnya, sprei hotel dengan noda darah, serta celana yang terkena darah.

Kepala Polsek (Kapolsek) Mergangsan Kompol Sigit Ariyanto Adi mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan saksi terkait percobaan bunuh diri pria berinisial ZN itu. 

Menurut dia, polisi juga sudah menghubungi keluarga ZN. Adapun ZN saat ini masih dirawat di rumah sakit. “Korban datang sendiri ke Yogyakarta dan membuang ponselnya di wilayah Bandung,” kata Kapolsek.

Berkaca dari kejadian itu, Kapolsek mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan mental. Jika mengalami tekanan atau depresi, ia mengimbau warga untuk segera mencari bantuan profesional.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement