REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Provinsi Riau, menggelar doa istighatsah di pelataran Mal Pelayanan Publik (MAP) setempat yang diikuti aparatur sipil negara dan tenaga harian lepas. Istighatsah dilakukan agar pemilu 2024 berlangsung damai dan kondusif.
"Kami melaksanakan doa istighatsah. Kami mendoakan agar pesta demokrasi pada 14 Februari bisa berjalan aman, damai, dan kondusif," kata Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Senin (22/1/2024).
Pemkot Pekanbaru, kata dia, menyebarkan kabar kepada masyarakat agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suara. "Para camat dan lurah diimbau agar menyampaikan ajakan ini kepada masyarakat untuk datang ke TPS," ujarnya.
Dia berharap tingkat partisipasi pemilih di Pekanbaru meningkat. Biasanya tingkat pemilih mencapai 90 persen saat pemilihan legislatif, namun saat pemilihan kepala daerah pencapaian pemilih hanya 60 persen.
Dia juga mengimbau masyarakat agar jangan terpengaruh berita bohong dan politik uang karena masyarakat masih awam dengan politik. Untuk itu, dia mengajak ASN, TNI-Polri, dan para ulama untuk mengedukasi masyarakat terkait pemilu.
"Kita harus bergembira menyambut pemilu 2024. Pesta ini identik kegembiraan," ucap Muflihun.
Pada pemilu nanti, ada lima surat suara yang harus dicoblos, yakni surat suara presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten dan kota. Dia berharap wakil rakyat yang terpilih ada yang regenerasi, dan anak-anak muda diharapkan terpilih menjadi wakil rakyat yang dipilih dengan ikhlas.
"Saya harapkan wakil rakyat yang terpilih nanti ada kepedulian. Makanya, masyarakat jangan terlibat politik uang. Hal terpenting, sarana ibadah jangan digunakan untuk berpolitik. Saya juga harap masyarakat Pekanbaru cerdas berpolitik," ujar Muflihun.
Menurut dia, masyarakat harus dewasa dalam berpolitik dan jadikan pemilu ini hanya sebagai ajang kompetisi semata. "Jangan jadikan pemilu ini ajang adu domba," ujar Muflihun.