Senin 22 Jan 2024 23:19 WIB

Biaya Politik Tinggi Kendala Perempuan Maju Jadi Caleg

Masih ada budaya yang memisahkan politik dengan perempuan.

Red: Ani Nursalikah
Seorang perwakilan perempuan bakal calon anggota legislatif (caleg).
Foto: Antara/Rahmad
Seorang perwakilan perempuan bakal calon anggota legislatif (caleg).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut biaya politik di Indonesia yang tinggi menjadi salah satu kendala bagi perempuan untuk maju menjadi calon anggota legislatif dalam Pemilu 2024.

"Untuk duduk menjadi seorang legislator itu perlu biaya besar," kata Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Politik dan Hukum KemenPPPA Iip Ilham Firman, di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Baca Juga

Sehingga, baik laki-laki maupun perempuan tidak mudah untuk mendapatkan dana kampanye yang bisa membiayai kampanye mereka secara masif. "Sehingga ini menjadi persoalan dalam meningkatkan elektabilitasnya di mata publik," kata dia.

Iip juga menyoroti masih adanya budaya yang memisahkan politik dengan perempuan. "Politik dianggap suatu bidang yang keras, yang tidak cocok bagi perempuan, itu hanya untuk laki-laki. Dan itu secara kultural menyebabkan perempuan masih terpisah dari politik," kata Iip.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung keterwakilan perempuan di parlemen pada Pemilu 2024. "Melakukan upaya secara masif untuk melakukan kampanye digital guna mendukung keterwakilan perempuan di parlemen," kata Iip.

Iip mengatakan Menteri PPPA Bintang Puspayoga dijadwalkan akan merilis kegiatan bertagar "2024 dukung keterwakilan perempuan di parlemen" pada Selasa (23/1/2024).

Menurut Iip, sosialisasi akan dilakukan secara digital dan disebarkan secara luas di platform digital milik kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَاۤءَ تُلْقُوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا جَاۤءَكُمْ مِّنَ الْحَقِّۚ يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ وَاِيَّاكُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ رَبِّكُمْۗ اِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِيْ سَبِيْلِيْ وَابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِيْ تُسِرُّوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَاَنَا۠ اَعْلَمُ بِمَآ اَخْفَيْتُمْ وَمَآ اَعْلَنْتُمْۗ وَمَنْ يَّفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu. Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

(QS. Al-Mumtahanah ayat 1)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement