REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, mendorong regenerasi pengukir di daerahnya. Sebagai salah satu upayanya, Pemkab Jepara menyalurkan beasiswa senilai total Rp 30 juta untuk 30 siswa yang menekuni seni ukir.
“Bantuan pendidikan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Jepara untuk mendukung regenerasi pengukir muda masa depan yang unggul dan kompetitif,” kata Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta di sela-sela bazar produk dan penyerahan beasiswa secara simbolis di SMK Negeri (SMKN) 2 Jepara, Senin (22/1/2024).
Meskipun SMK berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), Edy mengatakan, Pemkab Jepara tetap berkomitmen memberikan motivasi terhadap siswa jurusan kriya kayu dan rotan, yang memang warga Jepara.
Penyerahan beasiswa juga bertepatan dengan peluncuran branding program keahlian dan bazar produk SMKN 2 Jepara. Bazar itu menampilkan beragam karya terbaik murid SMKN 2 Jepara, seperti produk mebel, fesyen, cendera mata, dan pernak-pernik.
Edy berharap produk-produk tersebut bisa dipasarkan. Untuk itu, kata dia, dapat dikoordinasikan dengan perangkat daerah terkait, juga Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan koperasi pegawai pemerintah daerah.
Edy juga berharap para pelajar SMKN 2 Jepara yang menekuni seni ukir dan menjadi ahli atau spesialis. Untuk mendorong regenerasi pengukir ini, menurut dia, Pemkab Jepara juga mempersiapkan materi seni ukir sebagai kurikulum muatan lokal pada jenjang SMP.
“Nantinya lulusan dengan minat kompetensi ini diarahkan bisa masuk SMK Negeri 2 Jepara. Setelah lulus SMP dengan minat seni ukir, anak-anak diarahkan masuk SMK ini agar kemampuannya semakin terasah,” ujar Edy.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Provinsi Jateng Haris Wahyudi mengapresiasi Pemkab Jepara yang menggulirkan program beasiswa untuk siswa seni ukir. “Tentunya ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Jepara, baik pada kemajuan sektor pendidikan maupun pelestarian seni ukir,” ujarnya.