Selasa 23 Jan 2024 07:02 WIB

Penerima Bantuan Pangan Beras Naik Jadi 22 Juta KPM pada 2024

KPM Bantuan Pangan Beras pada 2023 tercatat sebanyak 21,3 juta KPM.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas melayani warga berbelanja bahan pokok bersubsidi saat digelarnya pasar murah di Kelurahan Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (24/11/2023). Pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota Palu itu menyediakan bahan pokok bersubsidi seperti beras, gula, dan minyak goreng bagi warga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) sekaligus sebagai langkah antisipasi kenaikan harga menjelang Natal dan tahun baru.
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Petugas melayani warga berbelanja bahan pokok bersubsidi saat digelarnya pasar murah di Kelurahan Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (24/11/2023). Pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota Palu itu menyediakan bahan pokok bersubsidi seperti beras, gula, dan minyak goreng bagi warga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) sekaligus sebagai langkah antisipasi kenaikan harga menjelang Natal dan tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulog kembali menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2024 kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), setelah 2023 menyalurkan program yang sama kepada 21,3 juta penerima. Jika rata-rata 1 keluarga terdiri dari 4 orang maka program ini memenuhi kebutuhan pangan hampir 90 juta penduduk Indonesia atau setara dengan 1/3 dari total jumlah penduduk Indonesia.

Presiden Joko Widodo saat hadir dalam penyaluran Program Bantuan Pangan Beras di Salatiga dan Temanggung, program Bantuan Pangan ini sudah mulai disalurkan sejak Januari sampai dengan Juni nanti.

Baca Juga

 

Untuk tahun 2024 ini ada peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Beras menjadi sebanyak 22 juta KPM dari sebelumnya sebanyak 21,3 juta KPM pada tahun 2023.

"Ketersediaan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini, untuk itu program-program pemerintah yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat seperti Bantuan Pangan ini sedang diupayakan untuk diperpanjang hingga bulan Juni dan seterusnya. Pengelolaan pangan harus disikapi serius mengingat saat ini dunia tengah dilanda krisis pangan, oleh sebab itu peran Bulog sebagai penyangga ketersedian pangan nasional menjadi sangat vital" ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Bulog, Senin (22/1/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi yang turut hadir mendampingi Presiden menerangkan, pemerintah sangat memperhatikan ketersedian stok di masing-masing wilayah untuk memastikan seluruh masyarakat di seluruh negeri mendapatkan pasokan beras yang cukup. Ia pun menegaskan, dengan adanya gudang-gudang Bulog di hampir setiap kabupaten seluruh Indonesia memudahkan pemerintah dalam melakukan pemerataan stok beras.

"Bapak Presiden tadi menyampaikan bantuan pangan ini akan disalurkan sampai Maret dan akan dilanjutkan sampai Juni kepada 22 juta KPM secara nasional yang datanya dari Kemenko PMK. Bantuan pangan beras ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh Perum Bulog dan dibantu oleh transporter dari PT Pos Indonesia. Bantuan pangan beras ini urgen kembali dijalankan pemerintah di tahun ini dan ketepatan salur bantuan pangan beras menjadi hal utama untuk dapat semakin ditingkatkan" kata Arief.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhammad Suyamto menjelaskan, penyaluran beras Bantuan Pangan ini merupakan salah satu program pemerintah dengan daya jangkau manfaat paling luas yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

“Jadi program beras Bantuan Pangan yang ditujukan kepada 22 juta KPM ini merupakan salah satu program pemerintah yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Oleh karena itu keberhasilan Bulog dalam menyalurkan program ini ditahun 2023 akan kami lanjutkan untuk tahun ini," jelas Suyamto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement