Selasa 23 Jan 2024 10:25 WIB

Waspada Bencana Hidrometeorologi, BPBD Surabaya Siagakan Posko Terpadu dan Pos Pantau

Warga diminta waspada akan potensi bencana hidrometeorologi pada Januari-Maret 2024.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas menangani pohon tumbang.
Foto: Antara/Didik Suhartono
(ILUSTRASI) Petugas menangani pohon tumbang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), bersiaga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, terlebih pada masa puncak musim hujan. Untuk itu, BPBD Kota Surabaya menyiagakan Posko Terpadu dan Pos Pantau.

Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jatim. Berdasarkan informasi dari BNPB, kata dia, bencana tersebut berpotensi terjadi pada Januari hingga Maret 2024. Puncaknya diperkirakan pada Februari.

Baca Juga

Bencana hidrometeorologi itu, antara lain cuaca ekstrem, puting beliung, luapan air sungai, ataupun pohon tumbang. Hebi meminta masyarakat tidak terlalu khawatir, tapi tetap waspada akan kemungkinan terjadinya bencana ini.

Mengantisipasi kejadian bencana hidrometeorologi itu, Hebi mengatakan, pihaknya mengoptimalkan 18 Pos Pantau dan tujuh Posko Terpadu. Menurut dia, di Posko Terpadu akan disiagakan petugas gabungan dari sejumlah instansi, selama 24 jam. 

“Kita mengoptimalkan dengan delapan dinas atau perangkat daerah yang lain. Di antaranya Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan),” kata Hebi, Senin (22/1/2024).

Posko Terpadu tersebar di sejumlah titik. Posko Terpadu Pusat ada di Jalan Sumatera Nomor 71 (Kantor PMI). Kemudian Posko Terpadu Utara di Jalan Kasuari Nomor 1; Posko Terpadu Selatan di Jalan Dukuh Menanggal Nomor 1 (Kantor Dinas Perhubungan); Posko Terpadu Barat di Kantor Kecamatan Tandes; Posko Terpadu Timur di Park and Ride Arif Rahman Hakim; Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjen Sungkono; dan Posko Terpadu Kedung Cowek di Kantor Kecamatan Kenjeran.

Adapun Pos Pantau, antara lain Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung, dan Pos Pantau Bambu Runcing.

Selain itu, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR, Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah, serta Pos Pantau Mako Jemursari.

Hebi meminta masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di tengah potensi terjadinya bencana hidrometeorologi ini. Misalnya, pengguna kendaraan diminta memastikan kendaraannya dalam kondisi layak jalan sebelum melakukan perjalanan saat musim hujan ini. Seperti kondisi ban.

“Kalau kondisi ban sudah tipis, jadi licin, berbahaya kalau digunakan saat hujan. Selain itu, kami juga imbau warga agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan,” kata Hebi.

Hebi juga mengingatkan masyarakat agar tidak mandi di aliran sungai. Para orang tua juga diminta mencegah dan mengawasi anak-anak agar tidak bermain di luar saat hujan, terlebih di dekat aliran sungai. “Karena arus sungai yang seperti kelihatan tenang, tapi justru di bawah arusnya kencang,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement