Selasa 23 Jan 2024 13:53 WIB

Konsumsi Gula Berlebih Bukan Solusi Atasi Berat Badan Kurang

Memiliki badan yang kurus bukan berarti bebas untuk mengonsumsi garam, gula.

Red: Setyanavidita livicansera
Makanan manis (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Makanan manis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Firlianita Ahdiyanti mengemukakan seseorang dengan badan yang kurus bukan berarti bebas untuk mengonsumsi garam, gula, dan lemak melebihi batas yang dianjurkan. "Dalam pengaturan pola makan, meskipun dalam kondisi underweight atau berat badan kurang, bukan berarti harus menaikkan berat badan dengan makanan yang tinggi gula, garam, lemak, atau tinggi karbohidrat," katanya dalam diskusi mengenai pengaturan diet untuk obesitas yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, (23/1/2024).

Firli menegaskan, cara menaikkan berat badan bagi orang yang berada dalam kondisi berat badan kurang bukan melalui dengan makan bebas. Namun dengan menaikkan berat badan dengan berfokus pada peningkatan massa otot.

Baca Juga

Peningkatan massa otot, kata dia, dapat dilakukan dengan cara berolahraga secara rutin, khususnya melalui olahraga seperti angkat beban, yang kemudian ditunjang melalui makanan yang mengandung sumber protein yang baik. "Jadi, tidak hanya menitikberatkan pada asupan atau intake makanan saja, tetapi aktivitas fisik juga. Aktivitas fisik yang baik itu adalah melakukan olahraga rutin secara teratur dan terukur," ujarnya.

Untuk itu, Firli menganjurkan masyarakat agar makan dengan pola gizi sehat seimbang, sesuai dengan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Program "Isi Piringku". Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Sạksono Harbuwono mengemukakan program gizi seimbang bertajuk "Isi Piringku" merupakan bentuk intervensi yang tepat dalam menekan laju pertumbuhan angka obesitas di Indonesia.

"Program 'Isi Piringku' yang telah diterapkan di puskesmas merupakan langkah positif dalam mewujudkan gizi seimbang dan pencegahan obesitas," kata Dante. Ia menjelaskan program "Isi Piringku" memuat seputar kualitas dan komposisi makanan yang dikonsumsi, yang sebelumnya dikenal dengan istilah empat sehat lima sempurna.

Secara umum, "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri atas 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri atas karbohidrat dan protein.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement