Selasa 23 Jan 2024 14:55 WIB

Bau Menyengat dari Sebuah Pabrik Buat Para Siswa di SDN Kepuh Cilegon Dipulangkan

Para siswa pun mengeluh pusing hingga mual.

Anak sekolah (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Anak sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kegiatan belajar mengajar terganggu akibat bau gas kimia yang ditimbulkan dari PT Candra Asri di Cilegon, Banten, beberapa hari ini akibatnya sejumlah siswa terpaksa dipulangkan lebih awal. Kepala SDN Kepuh di Cilegon, Banten, Selasa (23/1/2024), Sahri mengatakan telah memulangkan siswa siswinya lebih awal pada pukul 10.00 WIB yang seharusnya pulang pada pukul 12.00 WIB.

"Makin lama baunya sangat menyengat, padahal udah pake masker tetapi tetap aja bau, makannya anak-anak tidak nyaman belajar," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan bau menyengat ini mulai dirasakan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB, padahal untuk jarak pabrik ke sekolah sekitar 4 kilometer, namun bau kimia tersebut masih dapat tercium.

"Pada saat pembelajaran tentu sangat mengganggu sekali, anak-anak juga tidak nyaman karena posisi sekolah kita menghadap ke barat jadi ada angin yang masuk ke ruangan itu keciumnya engga enak banget," katanya.

Ia mengatakan dari total 232 orang siswa lima di antaranya juga mengalami mual, pusing, dan sakit perut bahkan tiga orang dilarikan ke puskesmas terdekat.

"Kemarin ada lima orang yang mengeluh mual, pusing dan sakit perut sehingga langsung dibawa ke puskesmas, dan dua orang di bawa pulang oleh orang tuanya," katanya.

Ia mengatakan dengan memulangkan siswa lebih awal ini juga sebagai upaya untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. 

"Jadi untuk sementara waktu anak-anak belajar di rumah dulu, karena kita juga khawatir seperti kemarin ada anak-anak yang harus dilarikan ke rumah sakit," katanya. 

Ia berharap perusahaan dapat segera mengatasi bau kimia yang menyengat ini karena sangat mengganggu aktivitas terutama belajar mengajar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement