REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Permakaman paling terkenal di London, tempat peristirahatan terakhir tokoh sosialis revolusioner Karl Marx, berusaha bangkit dari keterpurukan. Mereka mereklamasi makam yang diabaikan sehingga dapat dijual kembali untuk tempat makam baru.
Permakaman Highgate yang dibangun pada era Victoria dipenuhi dengan kuburan yang ditutupi tanaman merambat dan tugu batu berornamen. Permakaman yang membentang seluas 15 hektare di London utara ini memiliki daya tarik yang populer, terutama bagi pengunjung dari kelompok kiri yang ingin memberikan penghormatan di makam Marx.
Dalam praktik yang mungkin tidak disetujui Bapak Komunisme ini, Highgate memungut biaya masuk, karena tidak seperti kebanyakan pemakaman lainnya, makam ini tidak didanai pemerintah setempat. Namun, pemasukan itu saja tidak cukup dan Highgate berharap dengan menambah kapasitas akan menghasilkan uang tambahan yang dibutuhkan agar permakaman tersebut dapat tetap beroperasi.
"Ini adalah langkah terbesar yang pernah diambil oleh permakaman ini untuk mencapai cara yang berkelanjutan," kata kepala eksekutif Friends of Highgate Cemetery Trust Ian Dungavell, yang mengelola Highgate, Senin (22/1/2024).