Selasa 23 Jan 2024 15:48 WIB

Inggris Bersiap Hadapi Badai Jocelyn  

Jocelyn diperkirakan akan menyebabkan hujan lebat dan angin kencang.

Penumpang menunggu kereta di stasiun Kings Cross, London, Inggris, (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/TOLGA AKMEN
Penumpang menunggu kereta di stasiun Kings Cross, London, Inggris, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah Badai Isha, sistem cuaca baru, Badai Jocelyn, akan memberikan tantangan tambahan untuk Inggris, badan meteorologi negara tersebut memperingatkan pada Senin (22/1/2024). Meski lebih lemah dibandingkan pendahulunya, Jocelyn diperkirakan akan menyebabkan hujan lebat dan angin kencang di berbagai wilayah.

Peringatan cuaca nasional berwarna kuning dan kecoklatan  untuk angin telah dikeluarkan untuk mencakup sebagian besar wilayah Inggris, bersama dengan peringatan kuning untuk hujan yang mencakup sebagian wilayah barat dan selatan Skotlandia, serta barat laut Inggris.

Baca Juga

“Meski sistem ini akan menjadi sebuah kemunduran dibandingkan dengan Badai Isha, dengan kerusakan dan pembersihan yang masih berlangsung, kita berpotensi melihat lebih banyak dampak dari Badai Jocelyn,” kata Kepala Meteorologi Kantor Meteorologi, Steve Willington.

“Wabah hujan lebat pada Selasa dapat menyebabkan akumulasi curah hujan sebesar 15 hingga 20 mm (0,6-,79 inci) cukup luas dengan 40 hingga 50 mm (1,6-2 inci) di dataran tinggi di barat daya Skotlandia, Dataran Tinggi Skotlandia, dan sebagian wilayah barat laut. Inggris,” tambahnya dilansir laman Anadolu.

Dua meninggal akibat Badai Isha

Warga London terbangun di pagi hari yang penuh gejolak pada Senin ketika Badai Isha menimbulkan angin kencang di seluruh Inggris, mengganggu perjalanan setelahnya.

Kecepatan angin mencapai hingga 159 kilometer per jam (99 mil per jam) saat badai melanda negara tersebut, menyebabkan pemadaman listrik, penghentian transportasi, dan kerusakan parah.

Badai dahsyat tersebut membuat ribuan penduduk berada dalam kegelapan, dan beberapa daerah terpencil bersiap menghadapi kemungkinan pemadaman listrik hingga Selasa (23/1/2024). Di Falkirk, Skotlandia, seorang pria berusia 84 tahun meninggal dunia ketika mobil yang ditumpanginya menabrak pohon tumbang.

Di Limavady, County Londonderry, Irlandia Utara, sebatang pohon tumbang menimpa mobil dan menewaskan seorang pria. Di Skotlandia, peringatan cuaca merah yang "tidak biasa" diberlakukan hingga pukul 5 pagi (05.00GMT), yang mengakibatkan penghentian total layanan kereta api di seluruh negeri.

Para penumpang London menghadapi gangguan besar pada Transportasi London dan layanan kereta api nasional, karena Badai Isha melemparkan puing-puing ke jalur kereta api dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Pembatasan kontrol lalu lintas udara menyebabkan pembatalan dan pengalihan penerbangan, sehingga berdampak pada rencana perjalanan banyak orang. Hujan deras menambah kekacauan, dengan 28 peringatan banjir dikeluarkan di Inggris dan 50 di Skotlandia.

Ribuan rumah di barat laut Inggris dan Wales berada dalam kegelapan ketika pemadaman listrik melanda daerah yang terkena dampak. Perusahaan-perusahaan listrik melaporkan peningkatan keluhan ketika mereka berupaya memulihkan listrik.

Wisatawan yang menuju Inggris dan Irlandia mendapati diri mereka dialihkan melalui pengalihan yang panjang, dan, dalam beberapa kasus, terpaksa mendarat di negara lain karena kesulitan memprediksi jalur Badai Isha.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement