REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (23/1/2024), ditutup stabil di posisi Rp 15.637 per dolar AS sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
"Dolar AS terlihat masih menguat terhadap nilai tukar lainnya karena efek dari sikap petinggi bank sentral Amerika Serikat (AS), yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuan AS," kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, di Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Pelaku pasar melihat peluang pemotongan suku bunga AS pada Maret 2024 oleh bank sentral AS atau The Fed menurun hingga di bawah 50 persen. Selain itu, pelaku pasar menunggu data ekonomi penting AS yang akan dirilis pada Kamis dan Jumat pekan ini, yaitu data produk domestik bruto (PDB) kuartal IV 2023 dan Indeks Harga Belanja Personal (PCE) inti untuk mengonfirmasi sikap petinggi bank sentral AS mengenai pemangkasan suku bunga.
Di sisi lain, konflik geopolitik yang masih memanas di Timur Tengah, masih bisa memicu pelaku pasar pasar bertahan di aset dolar AS sebagai aset aman. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke level Rp 15.656 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.627 per dolar AS.