REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas yang dilakukan sesaat setelah bangun tidur bisa memengaruhi performa sepanjang hari. Bahkan, aktivitas tersebut juga bisa menentukan kualitas tidur saat malam hari tiba.
"Kebiasaan sehat pada pagi hari dapat menciptakan ritme sirkadian yang kuat, mendorong kesegaran di sepanjang hari, dan memunculkan rasa kantuk di malam hari," ujar psikiater sekaligus pakar ilmu tidur, dr Chester Wu, seperti dilansir Huffington Post pada Selasa (23/1/2024).
Di sisi lain, kebiasaan kurang baik yang dilakukan sesaat setelah bangun tidur bisa memberikan efek sebaliknya. Kebiasaan buruk setelah bangun tidur yang paling dihindari banyak pakar ilmu tidur adalah tidak segera beranjak dari kasur setelah bangun.
Sayangnya, kebiasaan ini cukup umum dilakukan oleh banyak orang. Sebagian orang misalnya, suka bersantai di kasur sambil memainkan ponsel sejenak sesaat setelah bangun tidur.
"Saya mencoba untuk tidak berlama-lama di kasur (setelah bangun tidur) karena saya pasti akan merasa menjadi lebih malas atau pening," ujar dr Wu.
Hal serupa juga diungkapkan oleh ahli saraf sekaligus pakar ilmu tidur, Chelsie Rohrscheib. Rohrscheib mengatakan dia tidak pernah berlama-lama di kasur dan melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan tidur atau aktivitas keintiman sesaat setelah bangun tidur.
Setelah bangun tidur, Rohrscheib akan langsung beranjak dari tempat tidur dan pergi ke ruangan lain di dalam rumah. Rohrscheib mengatakan kebiasaan ini akan membantu otak mengasosiasikan kamar tidur sebagai tempat yang hanya berfungsi sebagai ruang istirahat.
"Sehingga bisa menciptakan kualitas tidur yang tinggi," kata Rohrscheib.
Pakar ilmu tidur dan ahli saraf lain, dr Chris Winter, memiliki pendapat yang serupa. Setelah bangun tidur, dr Winter akan pergi ke ruangan lain di dalam rumah yang mendapatkan banyak paparan sinar matahari.
Menurut dr Winter, paparan sinar matahari setelah bangun tidur akan membantu otak untuk menghentikan produksi hormon melatonin yang mempromosikan tidur. Dengan begitu, tubuh akan lebih siap untuk menjalani hari.
Kebiasaan lain yang banyak dihindari oleh pakar ilmu tidur adalah kembali terlelap setelah bangun tidur. Menurut asisten profesor penelitian di University at Buffalo, Carleara Weiss, kembali tidur setelah bangun di pagi hari bisa mengacaukan ritme sirkadian tubuh.
"Waktu bangun tidur yang teratur membantu jam biologis tubuh untuk meregulasi fungsi fisiologis, bukan hanya (meregulasi) tidur," ujar Weiss.
Kembali tidur setelah bangun, lanjut Weiss, dapat memunculkan sejumlah keluhan seperti "jet lag" sosial, sulit berkonsentrasi, kelelahan, mudah marah, dan sakit kepala. Oleh karena itu, meski di akhir pekan, Weiss tak pernah kembali tidur setelah bangun pada pagi hari.
Menurut pakar ilmu tidur dan spesialis penyakit dalam, dr Raj Dasgupta, kembali tidur setelah bangun sebenarnya tak memunculkan masalah jangka panjang bila hanya dilakukan sesekali. Meski begitu, kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk seperti kesulitan untuk tidur di malam hari.
"Menjaga jadwal tidur yang konsisten, di mana Anda bangun dan tidur di waktu yang sama setiap hari, sangat penting untuk menjaga kualitas tidur di malam hari," ujar dr Dasgupta.
Di sisi lain, para pakar tidur juga memiliki beberapa rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan sesaat setelah bangun tidur. Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan tersebut:
1. Mendapatkan paparan cahaya matahari di pagi hari dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur, dengan berjalan kaki ke luar rumah atau duduk santai di dekat jendela rumah yang terpapar cahaya.
2. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, seperti membawa hewan peliharaan berjalan-jalan keliling rumah atau berjalan kaki menuju tempat kerja.
3. Merapikan tempat tidur sesaat setelah bangun. Aktivitas ini dapat membantu menyingkirkan keinginan untuk kembali tidur setelah bangun.