Selasa 23 Jan 2024 19:25 WIB
Red: Wisnu Aji Prasetiyo
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak tawaran Hamas untuk gencatan senjata, penarikan pasukan Israel, dan pembebasan warga Palestina yang ditahan, sebagai syarat untuk membebaskan sandera yang tersisa.
Hal ini disampaikan Netanyahu pada Minggu (21/1), hanya beberapa jam setelah Hamas merilis pernyataan tertulis pertama mereka mengenai latar belakang di balik serangan 7 Oktober. Dalam laporan setebal 16 halaman, Hamas mengatakan bahwa serangan tersebut adalah langkah yang diperlukan untuk melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina, seperti dilansir AFP.
Namun, dalam laporan berbahasa Inggris dan Arab, Hamas juga membenarkan bahwa ada beberapa kesalahan terjadi akibat runtuhnya sistem keamanan dan militer Israel dengan cepat, dan kekacauan yang terjadi di sepanjang wilayah perbatasan.