REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Selandia Baru berencana mengerahkan tim bidang pertahanan beranggotakan enam orang ke wilayah Timur Tengah untuk menegakkan keamanan maritim di Laut Merah. Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dan Menteri Pertahanan Judih Colling serta Perdana Menteri Christopher Luxon dalam pernyataan bersama mengatakan, pasukan tersebut tidak akan memasuki daerah Yaman.
"Serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial dan angkatan laut adalah ilegal, tidak dapat diterima dan sangat mengganggu stabilitas," ujar Luxon pada Selasa (23/1/2024).
Luxon menyebut bahwa tim pertahanan "akan bergabung pada posisi pertahanan bersama kapal-kapal di Timur Tengah, sesuai dengan hukum internasional, dari markas operasional di wilayah tersebut dan di tempat lain". Pengerahan tersebut dimandatkan bakal berakhir paling lambat pada 31 Juli 2024.
Ketegangan meningkat di Laut Merah di tengah serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial yang diduga memiliki keterlibatan dengan Israel. Houthi mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan gencar mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 25.295 jiwa sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.