REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengaku sudah berdiskusi dengan capres Ganjar Pranowo terkait posisinya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju. Pada momentum yang tepat, ia mengaku akan meletakkan jabatan tersebut.
Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencegah konflik kepentingan (conflict of interest) dari posisinya sebagai menteri dan cawapres. Meskipun terdapat peraturan pemerintah (PP) yang tak melarang menteri, gubernur, hingga wali kota untuk mundur jika berkontestasi pada Pilpres 2024, Mahfud memilih langkah sebaliknya.
"Saya bersepakat melakukan itu (mundur) pada saatnya. Agar saya tidak lebih terikat," ujar Mahfud ujarnya dalam siaran langsung di acara 'Tabrak Prof' di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam WIB.
Mahfud mengaku, petunjuk mundurnya ia dari posisi menko polhukam sebenarnya sudah disampaikan usai debat cawapres di Jakarta pada Ahad (21/1/2024) malam WIB. Saat itu, ia berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuknya sebagai menteri.