Rabu 24 Jan 2024 06:01 WIB

Pemilih Pemula Diminta Hindari Golput pada Pemilu 2024

Pemilu 2024 harus berjalan lancar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Dirjen HAM Kemenkumham Dhahana Putra dalam sosialisasi hak pemilih pemula di SMAN 68 Jakarta pada Selasa (23/1/2024).
Foto: Republika/Rizkysuryarandika
Dirjen HAM Kemenkumham Dhahana Putra dalam sosialisasi hak pemilih pemula di SMAN 68 Jakarta pada Selasa (23/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM) Kemenkumham dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membagikan kiat agar pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang telah memiliki hak pilih tidak golput dalam Pemilu 2024. Mereka diharapkan menyalurkan hak pilihnya di Pemilu kali ini. 

Dirjen HAM Kemenkumham Dhahana Putra menganalogikan memilih calon pemimpin sama halnya dengan membeli gawai (handphone) baru. Dengan demikian, Dhahana menyebut perlu dilihat spesifikasi dan kualitas dari calon pemimpin tersebut terlebih dahulu.

Baca Juga

"Saat ingin beli HP, HP itu banyak mereknya, ya. Kira-kira lihatnya apanya? Lihatnya spesifikasinya atau kah apa? Terutama dilihat dari spesifikasinya, ya, apakah spesifikasinya cocok enggak dengan kebutuhan kita. Kemudian, kualitasnya cocok enggak dengan kualitas harapan kita?” kata Dhahana saat sosialisasi pemilih pemula di SMAN 68 Jakarta pada Selasa (23/1/2024). 

Dhahana mengingatkan rekam jejak (track record), komitmen, serta integritas dari calon pemimpin pun perlu diperhatikan. Hal itu karena calon pemimpin yang dipilih akan berdampak kepada kehidupan masyarakat, termasuk para pelajar yang menjadi pemilih pemula.

"Maka tadi kami sampaikan, jadilah pemilih yang cerdas. Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang tahu tentang bobot tadi. Baik spesifikasinya, track record-nya, maupun integritas," ujar Dhahana.

Sementara itu, Komisioner KPU RI Idham Kholik menjelaskan bersikap untuk tidak golput dengan menyalurkan hak pilih termasuk bentuk rasa syukur terhadap Tuhan. Sebab Idham mengamati masih ada warga negara lain yang tak bisa melakukannya. 

"Memilih itu bentuk rasa syukur. Salah satu bentuk rasa syukur. Kenapa? Karena masih warga negara di berbagai negara-negara lain yang hari ini masih memperjuangkan demokrasi, masih berjuang ingin punya hak pilih, tapi Indonesia sudah sejak lama hak pilihnya ada," ujar Idham.

Sebagai generasi penerus bangsa, lanjut Idham, pelajar SMA harus menjalankan amanat dari para pendiri bangsa. Salah satu bentuknya dengan penyaluran hak pilih pada 14 Februari 2024.

"Sebagai generasi muda, kita harus melaksanakan pesan-pesan dari pendiri bangsa dengan cara kita aktif berpartisipasi. Tidak hanya pendiri bangsa tersebut akan tersenyum melihat kita sebagai generasi penerus yang menjalankan amanat beliau, tapi saya yakin Tuhan pun senang dengan orang-orang yang bersyukur," ujar Idham.

Diketahui, komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement