REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) oleh Kemendikbudristek kini sudah memasuki angkatan keempat. Melihat hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati menyampaikan, program tersebut penting bagia mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan menghargai keberagaman.
“Mereka yang mampu berkolaborasi, mereka yang mampu bekerja sama, dan mereka yang mampu menghargai keberagaman itulah yang akan tetap eksis,” kata Kiki dalam siaran pers, Selasa (23/1/2024).
Sebanyak 128 pimpinan dan koordinator perguruan tinggi penerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan IV hadir pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) program PMM angkatan IV di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, pekan lalu.
Menurut Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Suning Kusumawardani semangat yang disebarkan Program PMM ini memacu para mahasiswa untuk mengukir cerita baik dan mengulik keunikan keberagaman budaya Indonesia.
“Semboyan ‘Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya’ dari program PMM ini memacu semangat para peserta mahasiswa untuk menorehkan berbagai cerita baik tentang keunikan proses pertukaran budaya serta diseminasi nilai-nilai toleransi yang dipelajari dan dimaknai selama mengikuti program,” jelas dia.
Suning kemudian mengajak seluruh pimpinan dan koordinator perguruan tinggi untuk menguatkan komunikasi untuk raih kesuksesan pelaksanaan program. Sebab, menurut dia, kunci penting dari kesuksesan program PMM adalah komunikasi yang kuat, erat, dan didasarkan atas asas cita-cita luhur bersama untuk menghadirkan pendidikan berkualitas bagi para calon pemimpin bangsa.
Sementara itu, Kepala Program PMM dan Kampus Mengajar Asri Aldila Putri dalam laporannya menyampaikan capaian pelaksanaan Program PMM Angkatan Ketiga. Dari hasil survei didapatkan bahwa pelaksanaan Program PMM relevan terhadap peningkatan pengalaman keberagaman di Indonesia.
"Dosen Modul Nusantara terbukti membantu mahasiswa dalam peningkatan pemahaman atas isu kebinekaan, wawasan kebangsaan, dan rasa cinta tanah air," ungkap Asri.
Asri berharap, penandatanganan PKS Program PMM Angkatan IV dapat menguatkan kolaborasi untuk mendukung kelancaran administrasi pelaksanaan program. Dia menyampaikan, program kali ini sedikit berbeda dengan angkatan-angkatan sebelumnya yang dilaksanakan di semester ganjil. Sementara, Program PMM 4 ini akan dilaksanakan di semester genap.
Pada Program PMM 4, tercatat sebanyak 16.250 mahasiswa dinyatakan lolos seleksi dan akan bertukar untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan Modul Nusantara di 128 Perguruan Tinggi Penerima yang tersebar di 29 Provinsi di Indonesia.
Dia juga mengajak seluruh pihak untuk melakukan mitigasi pencegahan tiga dosa besar di dunia pendidikan. Hal itu dapat dilakukan baik secara institusional maupun individual melalui tata kelola program yang baik. “Penguatan tata kelola dapat dilakukan di antaranya dengan penguatan budaya, komunitas, pendidik, dan fokus pada upaya pencegahan daripada penanganannya," jelas dia.