Rabu 24 Jan 2024 11:15 WIB

Belajar Bahasa Indonesia Lewat 'Kawan Ngobrol' dari KBRI Canberra

Program ini memberikan ruang masyarakat Canberra yang ingin belajar Bahasa Indonesia.

Flyer Kawan Ngobrol yang diluncurkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia, Selasa (23/1/2024).
Foto: Dok KBRI
Flyer Kawan Ngobrol yang diluncurkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia, Selasa (23/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA --Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pada Selasa (23/1/2024), meluncurkan program 'Kawan Ngobrol' untuk memfasilitasi pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di wilayah Australia. Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Mukhamad Najib, dalam rilis KBRI yang diterima di Jakarta pada Selasa, program tersebut bertujuan untuk memberikan ruang dan kawan kepada masyarakat Canberra yang ingin belajar Bahasa Indonesia.

"Sebagaimana layaknya kawan, program 'Kawan Ngobrol' memberikan kenyamanan kepada pemelajar BIPA untuk bercakap-cakap tanpa harus tertekan seperti jika belajar di dalam kelas," jelas Najib. Atdikbud Najib menjelaskan, meski pemelajar Bahasa Indonesia cukup banyak, namun bukan berarti tidak ada kendala dalam mempelajarinya. Salah satu tantangan adalah menemukan komunitas yang dapat membantu mempraktekan apa yang telah dipelajari.

Baca Juga

Program yang diadakan setiap bulan ini mempertemukan para pemelajar BIPA di Canberra dengan penutur asli Bahasa Indonesia. Di mana para pemelajar dapat berbincang santai dan dapat meningkatkan kemampuan percakapan mereka, sekaligus membentuk komunitas bahasa di wilayah itu.

Selain pelajar dan mahasiswa, program ini juga dapat diikuti warga Australia yang bertugas atau tinggal di Indonesia dan ingin menjaga kemampuan Bahasa Indonesianya. Salah seorang warga, Steve, yang pernah bertugas di Indonesia selama dua tahun, mengaku tidak menemukan kawan untuk mempraktikkan Bahasa Indonesia, sehingga banyak kata yang terlupakan.

"Saya gembira dengan adanya program 'Kawan Ngobrol' ini dan saya akan sering datang sesuai jadwal yang ditentukan," ujar Steve. Selain Steve, Phil Domaschenz yang juga pernah bertugas di Jakarta selama setahun merasa rindu berbahasa Indonesia, dia berharap program ini dapat mengobati rasa rindunya.

Saat ini terdapat 16 sekolah dan dua universitas di Canberra yang memberikan pelajaran Bahasa Indonesia. Dua universitas tersebut adalah Australian National University dan University of New South Wales kampus Canberra. Selain itu ada lembaga non sekolah dan kampus yang juga membuka kelas Bahasa Indonesia untuk orang dewasa, seperti Australia-Indonesia Association ACT.

Acara perdana ‘Kawan Ngobrol’ mengangkat tema makanan Indonesia, dimana setiap orang menceritakan makanan Indonesia yang paling disukai. Salah seorang peserta bernama Damian bahkan dapat menjelaskan perbedaan ragam nasi goreng yang ada di Indonesia, juga tipikal rasa makanan yang berbeda antar daerah di Indonesia. “Kalau makanan Sumatera, seperti Aceh umumnya pedas. Sementara makanan Jawa, khususnya Yogyakarta, umumnya manis. Saya lebih suka yang sedikit pedas”, tutur Damian.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement