Rabu 24 Jan 2024 12:06 WIB

Suzuki Catat Penjualan Mobil 82.244 Unit dan Motor 12.545 Unit

Kontribusi model hybrid yang lebih rendah emisi, mencapai 36 persen dari total sales.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung melihat Toyota All New Alphard Hybrid Electric Vehicle (HEV) seusai diluncurkan di sela acara pembukaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang Banten, Kamis (10/8/2023). Kehadiran All New Alphard Hybrid sebagai salah satu mobil ramah lingkungan merupakan wujud komitmen Toyota sebagai perusahaan mobilitas menghadirkan produk elektrifikasi yang lengkap dan selaras dengan kebutuhan konsumen dalam upaya mendukung kebijakan netralitas karbon guna mencapai Nett Zero Emission secara global pada 2060 mendatang.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengunjung melihat Toyota All New Alphard Hybrid Electric Vehicle (HEV) seusai diluncurkan di sela acara pembukaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang Banten, Kamis (10/8/2023). Kehadiran All New Alphard Hybrid sebagai salah satu mobil ramah lingkungan merupakan wujud komitmen Toyota sebagai perusahaan mobilitas menghadirkan produk elektrifikasi yang lengkap dan selaras dengan kebutuhan konsumen dalam upaya mendukung kebijakan netralitas karbon guna mencapai Nett Zero Emission secara global pada 2060 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mencatat prestasi dengan memasarkan produk yang mendukung program rendah emisi dan ramah lingkungan sepanjang tahun 2023. Public Relations SIS, Zulfikar Rafi Al Ghani membagikan data kinerja penjualan SIS pada 2023 dalam mendukung program rendah emisi dan ramah lingkungan.

Berfokus pada roda 4 dan roda 2, Ghani menyoroti pencapaian yang menarik selama tahun lalu. Dalam kategori roda 4, penjualan retail keseluruhan model Suzuki pada tahun 2023 mencapai 82.244 unit. Poin menarik terletak pada kontribusi model hybrid yang lebih rendah emisi, mencapai 36 persen dari total penjualan retail di kategori passenger car.

Baca Juga

“Yang sangat menarik dan relevan dengan topik kita malam ini yaitu 36 persen dari total penjualan retail di kategori passenger car itu merupakan model hybrid, yaitu model yang lebih rendah emisi,” kata Ghani dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2024).

Model XL7 menjadi kontributor tertinggi dengan 47 persen, diikuti oleh Ertiga hybrid sebanyak 43 persen. Ertiga berkontribusi sebanyak 10 persen terhadap total penjualan retail passenger car Suzuki.

Prestasi tertinggi dalam penjualan model hybrid terjadi pada November dan Desember 2023, di mana kontribusi penjualan mencapai 49 persen dari total penjualan retail passenger car Suzuki. Ini menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang tahun, dengan puncak pencapaian pada akhir tahun. Dari segi model, 58 persen dari total penjualan retail Suzuki di kategori passenger car merupakan model SUV, yang memberikan gambaran mengenai preferensi konsumen terhadap jenis kendaraan ini.

Pindah ke kategori roda 2, penjualan retail sepeda motor Suzuki pada tahun 2023 mencapai 12.545 unit. Pencapaian menarik terlihat pada pergeseran tren konsumen, di mana penjualan sepeda motor dengan transmisi otomatis atau yang dikenal sebagai scooter mendominasi dengan 61 persen dari total penjualan retail sepeda motor Suzuki sepanjang 2023. Peningkatan ini sejalan dengan konsistensi penyediaan publikasi mesin yang //copact// pada kategori 115 cc dan 125 cc, didukung oleh teknologi Suzuki Eco Performance dan desain rangka yang ringan.

Suzuki Indonesia berhasil menciptakan dampak positif dalam industri otomotif dengan mengalami pertumbuhan signifikan pada penjualan model ramah lingkungan, dan terus berinovasi untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap lingkungan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

(QS. Al-Baqarah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement