REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sholat dan dzikir adalah praktik mengingat Allah SWT. Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk mengingat Allah SWT dengan berdzikir sebanyak-banyaknya menggunakan hati dan lidah pada setiap keadaan serta setiap waktu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanużkurullāha żikran kaṡīrā(n),
Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya (QS Al-Ahzab Ayat 41)
Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menyampaikan beberapa hadits terkiat mengingat Allah atau dzikir. Imam Al Ghazali juga mengutip perkataan Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu terkait zikir.
Di dalam hadits, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Orang yang senantiasa mengingat Allah di tengah orang-orang yang lalai itu seperti pohon yang hijau di tengah rerumputan yang kering."
Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Orang yang sibuk berdzikir kepada Allah di antara orang-orang yang tidak peduli, seperti panglima yang berperang di antara para prajuritnya yang lari dari medan peperangan."
Dalam redaksi yang berbeda disebutkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Allah SWT telah berfirman, 'Sesungguhnya Aku (Allah) akan tetap bersama hamba-Ku selama ia mengingat Aku, dan menggerakkan lidahnya untuk menyebut nama-Ku'."
Dalam hadits yang lain, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, "Tidak ada amal yang akan menyelamatkan seorang hamba kecuali berdzikir kepada Allah Ta'ala." Orang-orang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, apakah termasuk juga dengan berjihad fi sabilillah?" Rasulullah SAW menjawab, "Ya termasuk dengan jihad fi sabilillah, kecuali ketika tubuh musuhmu terpotong-potong menjadi beberapa bagian di medan juang, dan kemudian sekali lagi tubuh musuhmu terpotong-potong karena pukulan pedangmu."
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika seseorang ingin masuk surga, hendaklah ia berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla sebanyak-banyaknya."
Pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW ditanya oleh para sahabat, "Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?" Rasulullah SAW menjawab, "Ketika maut menjemput kalian, lisan kalian tengah basah dengan berzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla."
Rasulullah SAW juga pernah bersabda dalam sebuah hadits lainnya, "Hiasilah lisan kalian dengan dzikir kepada Allah pada pagi dan petang, niscaya kalian akan terhindar dari dosa pada pagi maupun petang hari."
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu pernah mengatakan, "Dzikir kepada Allah SWT memiliki dua segi. Pertama, bahwa Allah SWT mengingat kepadamu lebih besar (lebih baik dan lebih banyak) daripada ingatmu kepada-Nya. Kedua, mengingat Allah SWT lebih besar (lebih baik) daripada setiap ibadah lainnya."