Rabu 24 Jan 2024 18:10 WIB

Ada Isu Menteri Mundur dari Kabinet, Ini Dampaknya ke IHSG

Isu tersebut diharapkan tidak akan memberikan sentimen negatif kepada market.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat ini beredar kabar soal belasan menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengundurkan diri. Isu tersebut bahkan menyeret di kementerian strategis seperti salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Isu tersebut diharapkan tidak akan memberikan sentimen negatif kepada market. “Tapi mungkin akan ada sentimen negatif di pasarnya, tapi itu tidak diharapkan. Ya tapi kita liat nantinya,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy di Jakarta, Rabu (24/1/2024). 

Baca Juga

Dia menuturkan, saat ini kabar pengunduran dari menteri masih menjadi isu. Untuk itu, Robertus menegaskan pihaknya belum bisa memastikan dampak lebih luas kepada perkembangan market

Meskipun begitu, Robertus mengungkapkan di setiap awal tahun sudah ditetapkan anggaran dan rencana kerja masing-masing untuk tahun berjalan. “Misalnya, APBN sudah dianggarkan dari tahun sebelumnya sehingga itu menjadi pedoman yang akan dijalankan. Jadi, kalau misalnya menteri mundur, mekanismenya digantikan wakil menteri atau usulan partai yang lain,” ungkap Robertus. 

Di tengah isu mundurnya sejumlah menteri, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD memastikan bakal mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam) di kabinet Presiden Jokowi. Kepastian itu disampaikan Mahfud kurang dari sebulan menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.

“Saya pada saatnya yang tepat, nantinya, pada saatnya akan ajukan pengunduran diri secara baik-baik," ujar Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

Mahfud menjelaskan, rencana pengunduran dirinya itu memang merupakan kesepakatan dengan Capres Ganjar Pranowo. Alasannya, agar tidak terjadi konflik kepentingan ke depannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement